Kartini Media
Sosialiasi Makan Bergizi Gratis. Foto: Istimewa

Ashabul Kahfi: Angka Stunting di Indonesia Mengkhawatirkan

Makassar, Sulawesi Selatan – Kapoksi Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi mengukapkan jika kasus angka stunting di Indonesia cukup tinggi bahkan urutan kedua di Asia Tenggara. Hal itu disampaikannya dalam sosialisasi program Makan Bergizi Gratis Minggu, 9 Februari 2025.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat terutama anak dan ibu, serta mengurangi angka stunting dan malnutrisi.

Kapoksi Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi menyampaikan fakta menarik terkait angka stunting di Indonesia yang sudah sangat mengkhawatirkan.

“Hari ini Indonesia masih mengalami stunting yang cukup tinggi yaitu di angka 21,7%. Indonesia urutan kedua di Asia Tenggara, kalau di konversi sama dengan 4,7 juta anak yang masih stunting. Sedangkan untuk gizi buruk berada di angka 17%. Solusi yang paling efektif untuk menurunkan angka stunting ini yaitu dengan memberikan asupan gizi yang cukup,” buka Ashabul.

Dengan asupan gizi yang cukup, adalah salah satu langkah yang membuat generasi yang sehat, cerdas dan kreatif. Sebaliknya kalau gizi yang kurang, maka akan jadi generasi yang tertinggal.

“Tahun ini sudah mulai berjalan dan target utamanya yaitu 80jt utk anak sekolah dan ibu hamil yang bisa mendapatkannya. Hebatnya program ini untuk semua sekolah tanpa memandang strata sosial, memang sedikit ada kritik karena harus ada keadilan,” lanjutnya.

Dengan asupan gizi yang cukup diharapkan anak-anak bisa lebih konsentrasi di sekolah, karena ada sekitar 40% siswa tidak sarapan dan sampai di sekolah belum tentu makan siang. Bagaimana siswa mau belajar kalau perut lapar, kemampuan konsentrasi seseorang itu kurang lebih sampai 2 jam.

“Program ini harus kita support dan tidak bisa di tunda lagi, dan alhamdulillah tahun ini sudah mulai berjalan dan target utamanya yaitu 80jt utk anak sekolah dan ibu hamil yang bisa mendapatkannya. Hebatnya program ini untuk semua sekolah tanpa memandang strata sosial, memang sedikit ada kritik karena harus ada keadilan,” sambung Ashabul.

Secara spesifik, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dengan memastikan pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, khususnya terhadap anak-anak.

Kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul.

Pada April 2025 ditargetkan 3 juta anak Indonesia akan mendapatkan makanan bergizi. Target berikutnya pada Agustus 2025 akan bertambah menjadi 15 juta, dan akhir tahun anak Indonesia bisa mendapatkan makanan bergizi gratis.

 

 

 

Artikel Terkait