Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Nganjuk, Ini Kata Anggota DPR RI
Program MBG resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 lalu dan secara bertahap akan menjangkau berbagai
Pangkajene, Sulawesi Selatan (14/10) - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disosialisasikan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, pada Sabtu (11/10). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mewujudkan generasi emas Indonesia 2045 melalui peningkatan gizi masyarakat, terutama bagi anak sekolah, ibu hamil, menyusui, serta balita.
Sosialisasi dengan mengangkat tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini dibuka oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh yang diwakilkan oleh Anggota Komisi I DPR RI Syamsul Rizal, Analis Pertahanan Ahli Madya Badan Gizi Nasional (BGN) Ari Yulianto, dan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Fadilah Fahriana.
Dalam sambutannya, Syamsul Rizal menegaskan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan program MBG. Masyarakat akan menjalani peran yang cukup vital dalam kelancaran program MBG.
“Secara teknis, program MBG ini dilaksanakan oleh teman-teman di BGN. Kami ingin ikut memahami dan memastikan tujuan utama MBG, yaitu mewujudkan generasi emas menuju Indonesia Emas 2045. Program ini mencakup standar gizi makanan, kualitas dan keamanan pangan, serta kecukupan porsi untuk kelompok sasaran seperti anak sekolah dan ibu hamil,” tutur Syamsul Rizal.
Ia berharap para peserta, khususnya ibu-ibu, dapat memahami tujuan dan manfaat nyata dari program tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Gizi yang tepat akan berdampak baik bagi pertumbuhan optimal seseorang.
Sementara itu, Ari Yulianto dari BGN menjelaskan latar belakang dan urgensi program MBG yang berakar dari tingginya angka stunting dan masalah gizi di Indonesia.
“BGN hadir karena masalah gizi, anemia, dan ketimpangan akses pangan masih menjadi tantangan nasional. Melalui MBG, kami ingin memastikan pemenuhan gizi sesuai empat prinsip: kecukupan kalori, komposisi kandungan gizi, standar higienis, dan keamanan makanan,” jelasnya.
Ari juga menambahkan bahwa BGN tengah membangun arsitektur digital untuk memastikan transparansi anggaran dan efektivitas program.
Dari sisi daerah, Hj. Fadilah Fahriana menyoroti pentingnya program ini bagi masyarakat Pangkep, terutama di wilayah kepulauan.
“Anak-anak di Pangkep, terutama yang tinggal di pulau-pulau, sangat membutuhkan makanan bergizi. MBG tidak hanya mengurangi stunting dan malnutrisi, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM, petani, dan nelayan dalam rantai pasokannya,” ungkapnya.
Sosialisasi MBG di Pangkep diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045.