Kartini Media
Ilustrasi keju mulai berjamur. Foto: Freepik

Keju Berjamur Sebelum Tanggal Kadaluarsa, Ini Tips Mencegahnya

Keju merupakan produk berbahan dasar susu terbuat melalui proses fermentasi. Seperti produk olahan susu lainnya, keju harus disimpan di kulkas menjaga kesegarannya.

Keju tersimpan dengan baik bisa digunakan dalam waktu lama dan diolah menjadi berbagai olahan sehat sehingga bisa menikmati berbagai manfaat keju.

Belum lama ini, seorang perawat membagikan informasi soal keju berjamur sering ditemui banyak orang. Banyak konsumen kaget menemukan keju berjamur meski masih jauh dari tanggal kedaluwarsa tertera di kemasannya.

Membeli keju kadang tidak bisa menghabiskannya dalam satu waktu, sehingga sisa keju perlu disimpan. Umumnya, keju dijual dilengkapi dengan informasi tanggal kedaluwarsa, tetapi tidak jarang konsumen mendapati keju sudah berjamur lebih dulu.

Perawat yang dikenal di akun TikToknya /@nurse_jennag mengungkapkan penyebab mengapa keju bisa berjamur sebelum waktu kadaluarsa.

Dalam video diunggah, Jenna menjelaskan bahwa dirinya pernah melihat tips yang menyatakan keju tidak boleh disentuh dengan tangan secara langsung, terutama keju parut, karena bisa mempercepat pertumbuhan jamur.

Jenna melakukan eksperimen membuktikan hal ini. Ia mencoba tidak menyentuh keju secara langsung, hanya memegang kemasannya saja. Hasil percobaannya, keju tidak berjamur dan tetap bertahan hingga tanggal kedaluwarsa.

"Kejutkan! Keju saya berhenti berjamur lebih awal. Keju ini dapat bertahan hingga tanggal kedaluwarsa," kata Jenna dalam video tersebut.

Jenna memberikan saran soal penyimpanan keju. Sebagai langkah pencegahan, Jenna menganjurkan untuk tidak menyentuh keju dengan tangan telanjang agar jamur tidak cepat tumbuh.

Postingan Jenna mendapat tanggapan beragam. Semisal, seorang kreator menyarankan mengurangi paparan udara pada keju dan rutin mengganti bungkus untuk menjaga kesegarannya.

Mereka juga menyarankan penggunaan sarung tangan saat menyiapkan makanan. Netizen lainnya yakin bahwa mencuci tangan bisa mencegah perubahan pada makanan tersebut.

Jenna menanggapi dengan mengingatkan bahwa meskipun tangan dicuci, residu minyak dan mikroorganisme tetap ada.

Melansir HelloSehat, berikut cara menyimpan keju yang benar perlu diikuti:

Bungkus Keju

Bila membeli keju dan hanya menggunakan sebagian, sisa keju tidak digunakan bisa disimpan di kulkas. Terlebih dahulu membungkus keju menggunakan aluminium foil atau kertas minyak. Ini bisa memberikan ruang keju bernapas dan mencegah menjadi kering dan keras.

Jangan Campurkan Keju dalam Satu Bungkus

Saat membungkus keju, perlu melakukannya satu per satu. Jangan mencampurkan berbagai jenis keju ke dalam satu bungkus. Selain itu, jangan menyatukan keju dibeli pada tanggal berbeda, sehingga bisa mengetahui keju mana masih layak dikonsumsi.  

Jangan Bungkus Keju dengan Plastik

Sebaiknya jangan gunakan plastik langsung membungkus keju karena membungkus membuat keju tidak bisa bernapas dan tidak bisa menyerap oksigen. Bila hal ini terjadi, rasa pada keju bisa rusak, bahkan memungkinkan bakteri tumbuh di dalamnya.

Beri Bungkus Tambahan saat Menyimpan Keju

Agar keju lebih tahan lama, perlu memberi bungkusan tambahan untuk keju. Pasalnya, keju yang sudah dibungkus kertas masih mungkin menjadi kering dan keras bila terlalu lama dibiarkan.

Jangan Simpan Keju di Dalam Freezer

Meletakkan keju dalam freezer bisa membuat keju lebih tahan lama dibandingkan bila hanya diletakkan di kulkas dua pintu. Namun, keju bisa menjadi lebih kering, rapuh, dan kasar. Padahal keju paling enak dinikmati pada kondisi segar dengan rasa dan tekstur yang pas.

Simpan Keju di Suhu yang Tepat

Mengutip American Cheese Society, keju harus berada di suhu 1,5 – 7 °C agar keju tahan lama. Selain itu, simpan keju di laci sayuran kulkas atau laci khusus untuk keju cenderung lebih dingin dan memiliki kelembapan yang tepat.

Potong Bagian Keju Terdapat Jamur

Memotong bagian keju berjamur dan sisanya aman untuk digunakan. Namun, hal ini hanya berlaku untuk keju yang memiliki tekstur keras atau agak keras, seperti cheddar, parmesan, gouda.

Beberapa jenis keju bertekstur lembut, seperti blue cheese, chevre, atau keju dari susu kambing, ricotta, dan mozarella tidak aman dikonsumsi meski ada sedikit bagian terkena jamur.(*)

Artikel Terkait