Google Tergeser, Gen Z Gunakan TikTok Sebagai Mesin Pencari Informasi Online
Kebiasaan Googling kini mulai tergeser tren baru. Generasi Z atau Gen Z tumbuh di era internet mulai
Anak mengalami obesitas perlu mendapat perhatian orangtua karena bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit di masa depan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah anak obesitas di seluruh dunia mengalami peningkatan. Lebih dari 390 juta anak-anak dan remaja berusia 5–19 tahun mengalami kelebihan berat badan pada 2022.
Prevalensi kelebihan berat badan (termasuk obesitas) di kalangan anak-anak dan remaja berusia 5–19 tahun telah meningkat drastis dari hanya 8 persen pada 1990 menjadi 20 persen pada 2022.
Dalam laman Kementerian Kesehatan RI disebutkan dampak obesitas pada anak bisa meliputi gangguan sistem pencernaan, kardiovaskular, saraf, ginjal, dan meningkatkan risiko kanker pada organ reproduksi (pada anak perempuan).
Mengutip uraian Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak disebut obesitas, jika berat badan menurut tinggi badan berada pada +3 dan overweight +2, menurut kriteria WHO 2006.
Indeks massa tubuh (IMT) pada anak obesitas usia di bawah 5 tahun berada di atas sama dengan +3 pada kurva WHO 2006.
Pada anak usia di atas sama dengan 5 tahun dikatakan obesitas, jika lebih dari +2 simpang baku pada kurva WHO 2007. Secara kasat mata, anak mengalami obesitas mudah diketahui.
Tanda-tanda anak obesitas meliputi berikut:
Obesitas pada anak bisa dimulai sejak usia balita hingga remaja. Secara umum, penyebab obesitas adalah ada ketidakseimbangan antara asupan makanan menghasilkan energi dengan energi dikeluarkan melalui aktivitas.
Ilustrasi anak gemar konsumsi makanan berkalori tinggi. Foto: Freepik
Berikut ini beberapa faktor kunci penyebab obesitas pada anak:
1. Gaya Hidup
Sering makan dalam porsi besar, makan makanan berkalori tinggi, menghabiskan banyak waktu di depan layar, dan kurang aktivitas fisik.
2. Lingkungan
Mudah mengakses makanan tinggi kalori miskin nutrisi, kesempatan beraktivitas kurang, dan terbatas tempat aman berolahraga di lingkungan tempat tinggal.
3. Genetik
Seorang anak akan berisiko lebih tinggi mengalami obesitas jika salah satu atau kedua orangtuanya gemuk. Namun bukan berarti anak terlahir dari orangtua gemuk pasti mengalami obesitas.
4. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan bisa meningkatkan risiko obesitas pada anak.
5. Kondisi Medis Khusus
Seperti kelainan hormonal, dan penyakit bawaan seperti sindrom Turner, dan sindrom Down.(*)