Ashabul Kahfi: Angka Stunting di Indonesia Mengkhawatirkan
Indonesia masih mengalami stunting yang cukup tinggi yaitu di angka 21,7% atau urutan kedua di Asia
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) ajak pemuda untuk memulai bisnis sejak usia muda. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Kemenpora dengan Yayasan Indonesia Prima Bangsa (IPBF) untuk melahirkan para pemuda handal dalam berbisnis.
Seminar bertajuk “Menciptakan Bisnis Melalui Kolaborasi Pentahelix Biar Cuan” ini diselenggarakan di Mantra Space, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Jumat, 27 Desember 2024.
Dalam acara yang diinisiasi oleh IPBF ini juga turut dihadiri oleh beberapa stakeholder yang memang berada di bidang kepemudaan.
Kolaborasi efektif saat ini merupakan buah kerjasama Pentahelix dimana di dalamnya terdapat 5 unsur utama yakni pemerintah, dunia usaha, media, akademisi, dan juga komunitas yang mewakili masyarakat.
Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda, Andi Susanto mewakili Kemenpora menyebut jika Pentahelix merupakan wujud nyata dari beberapa elemen yang saling bersinergi.
“Pentahelix itu yang pertama dari unsur pemerintah, badan usaha, akademisi, dan yang keempat dari para komunitas atau organisasi kepemudaan serta yang terakhir dari media massa.” ujar Andi Susanto dalam seminar Pentahelix Collaboration.
Kolaborasi ini tentu diharapkan bisa membawa dampak signifikan dalam pelayanan kepemudaan kepada para pemuda dengan dukungan para stakeholder dalam lingkup pentahelix.
“Kegiatan ini juga bisa memberikan insight baru kepada para pemuda kita agar mereka bisa saling bersinergi dari berbagai stakeholder dalam program kerja termasuk pengembangan bisnis, rencana bisnis, ekspansi bisnis, hingga bisa meningkatkan lapangan kerja itu sendiri yang digawangi oleh para pemuda kita” tambahnya.
Tentunya pemuda sebagai agen perubahan dituntut lebih peduli dengan perubahan di lingkungannya untuk bisa memberikan dampak-dampak positif bagi dirinya maupun untuk lingkungannya.
“Secara keseluruhan mereka juga akan memberikan dampak positif juga bagi perkembangan kepemudaan kita di masa sekarang maupun di masa yang akan datang dalam menyongsong Indonesia emas 2045” harap Andi.
Lebih lanjut, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Raden Isnanta juga mengharapkan agar para pemuda yang hadir dalam seminar ini nantinya bisa mendapatkan jejaring baru antar sesama peserta sehingga ini bisa menjadi modal bagi mereka dalam mengembangkan bisnisnya masing-masing.
“Pengembangan bisnis yang digawangi oleh para pemuda tentu akan memerlukan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan termasuk di dalam layanan kepemudaan, nantinya mereka diharapkan bisa memberikan kontribusi di dalam perekonomian, baik di tingkat provinsi dan juga pastinya hingga ke tingkat nasional” lanjut Isnanta.
Kegiatan seminar ini bertujuan agar dapat memunculkan bibit-bibit sebagai pebisnis handal di usia muda.
“Banyak pebisnis muda yang saat ini sudah mulai berkiprah di tingkat nasional maupun internasional, dari kegiatan seperti inilah kita berharap bisa terus melahirkan pebisnis handal di saat usianya masih muda,” pungkasnya.
Pentahelix ini merupakan salah satu strategi dari Kemenporaa dalam berkolaborasi dan bersinergi dengan para pemangku kepentingan lainnya untuk memberikan layanan kepemudaan.
Peserta yang menghadiri acara seminar kepemudaan ini kurang lebih sekitar 100-an orang yang kebanyakan merupakan para mahasiswa yang berasal dari wilayah Jabodetabek.(*)