Pemberian Makan Bergizi Gratis Dorong Tumbuh Kembang Anak Jadi Efektif
Tim sosialisasi program MBG juga memastikan bahwa makanan yang disediakan sudah mengikuti standar gi
Memiliki otak cerdas dan pintar bukanlah hasil bakat semata. Ini bukan karena pengaruh genetik saja. Ada banyak hal bisa berpengaruh pada kecerdasan dan kepintaran.
Melansir Fimela, perbedaan antara pintar dan cerdas adalah asal dari keduanya. Misalnya, pintar adalah kualitas datang melalui pembelajaran dan mengadopsi perilaku dipelajari, kecerdasan adalah kualitas bawaan dan sifat diperoleh.
Orang pintar mampu mencerna apapun dengan sempurna sehingga memiliki pengetahuan sangat luas, dan pengetahuan tersebut menjadi senjata utamanya. Orang pintar dikenal akan disiplin dan teratur, sehingga selalu mampu mengerjakan setiap hal diperintahkan.
Orang cerdas mengandalkan logika sebagai pendukungnya. Sehingga, orang cerdas tidak hanya menguasai satu bidang saja, tetapi bidang lain.
Pengukuran kecerdasan seseorang bisa dilakukan melalui tes IQ. Ini adalah kapasitas seseorang mencapai pengetahuan dan memprosesnya.
Ada beberapa langkah sederhana bisa meningkatkan kepintaran atau kecerdasan, yaitu kebiasaan dilakukan secara rutin. Melalui kebiasaan sehari-hari yang benar, bisa mengoptimalkan potensi otak.
Merangkum berbagai sumber, berikut kebiasaan membuat otak cerdas dan pintar.
Olahraga Rutin
Sebuah studi dipublikasikan pada 2018 menemukan bahwa olahraga ringan meningkatkan aktivitas di hipokampus, wilayah otak berkaitan dengan daya ingat.
Aktivitas ini meningkatkan hubungan antara hipokampus dan wilayah otak lain membantu mengelola daya ingat.
Agar olahraga optimal mencerdaskan otak, lakukan secara rutin. Tak harus olahraga berat untuk mendapatkan manfaatnya. Beberapa olahraga ringan ramah bagi pemula seperti jalan kaki, yoga, hiking, dan latihan beban tubuh.
Tidur Cukup
Aktivitas tidur sangat penting untuk fungsi kognitif optimal. Alasannya, ketika tidur, otak akan mengonsolidasikan memori dibuat sepanjang hari. Selain itu, tidur cukup meningkatkan kemampuan otak mempelajari informasi baru ketika bangun nanti.
Sebuah studi dipublikasikan pada 2019 menemukan bahwa kekurangan tidur, meskipun ringan, berdampak buruk terhadap kerja otak.
Membaca
Menurut sebuah tinjauan dipublikasikan pada 2015, membaca membantu menstimulasi setiap bagian dari otak, bersama dengan koneksi saraf di antaranya.
Hal ini karena membaca membutuhkan beberapa fungsi kognitif, termasuk perhatian, memprediksi, memori kerja, memori penyimpanan jangka panjang, penalaran abstrak, pemahaman, dan pemrosesan visual huruf.
Terus Belajar
Menurut sebuah ulasan dipublikasikan pada 2018, durasi belajar lebih lama dikaitkan dengan kecerdasan lebih tinggi.
Ulasan lain pada 2019, menemukan bahwa melanjutkan pendidikan juga meningkatkan fungsi kognitif dan melindungi otak. Pendidikan dalam hal ini tidak melulu harus pendidikan dengan gelar.
Bisa mendapatkan ilmu-ilmu baru melalui cara seperti mendengarkan podcast, menonton video TED, menghadiri kuliah atau lokakarya, mengambil hobi baru, belajar bahasa baru, serta membaca buku tentang subyek belum pernah dipelajari sebelumnya.
Produktif
Dilansir dari Inc, orang cerdas memastikan dirinya mengisi waktunya dengan sesuatu bermanfaat mulai dari hari ini. Untuk mencatat ide-ide yang muncul, bawalah jurnal ke mana pun pergi.
Doronglah diri menjadi kreatif dan selalu berpikir melalui cara yang baru. Setiap minggunya, bisa melihat kembali catatan-catatan dan mengevaluasinya.
Minum Kopi
Sebuah studi dipublikasikan pada 2014 menemukan bahwa asupan kafein bisa meningkatkan perhatian seseorang, membuat individu lebih mampu menjaga fokus dan menerima informasi baru. Kendati demikian, minumlah kopi secukupnya. Sebab, minum terlalu banyak kafein bisa meningkatkan kecemasan dan gelisah.
Minum Teh Hijau
Menurut sebuah ulasan dipublikasikan pada 2019, EGCG bisa memfasilitasi pertumbuhan akson dan dendrit dalam neuron. Akson dan dendrit memungkinkan neuron berkomunikasi dan menyelesaikan tugas-tugas kognitif.
Makan Makanan Bernutrisi
Pastikan mengonsumsi makanan tinggi nutrisi bisa mengoptimalkan fungsi otak, termasuk mengasup makanan kaya akan asam lemak omega-3, flavonoid, dan vitamin K.
Sumber asam lemak omega-3 antara lain ikan berlemak, kerang-kerangan, kacang-kacangan, alpukat, dan rumput laut.
Sementara, senyawa flavonoid ditemukan dalam buah-buah beri, kakao, kedelai, dan biji-bijian. Vitamin K bisa ditemukan dalam sayuran hijau seperti kangkung, bayam, dan sawi.(*)