Kartini Media
Celine Dion. Foto: Getty Images

Penyakit Celine Dion Makin Parah, Ini Awal Mula Terkena Stiff Person Syndrome

Dunia hiburan dikejutkan dengan kabar kurang mengenakkan.

Diva internasional Celine Dion dikabarkan harus menunda tur 2023 baru-baru ini.

Hal ini terungkap karena sang diva mengidap penyakit saraf langka, Stiff Person Syndrome. Kondisinya semakin parah.

Perempuan berusia 55 tahun ini dikabarkan tidak bisa mengontrol atau mengendalikan ototnya karena mengidap Stiff Person Syndrome.

Kakak kandung Celine Dion, Claudette Dion mengatakan Celine perlu istirahat beberapa saat sebelum Celine Dion kembali ke panggung.

Celine Dion membatalkan seluruh jadwal tur konser hingga 2024 imbas penyakit Stiff Person Syndrom yang dialaminya.

Awal Mula Penyakit Celine Dion

Akhir Desember 2022, Celine Dion membuat pengumuman pembatalan sejumlah konsernya karena masalah kesehatan.

Dia juga mengabarkan mengidap penyakit langka Stiff Person Syndrome dengan gejala awal kejang otot.

"Sementara ini kami masih belajar tentang kondisi langka ini, kami sekarang tahu inilah (Stiff Person Syndrome) yang menyebabkan semua kejang yang saya alami," beber Dion di Instagramnya pada 8 Desember 2022.

"Sayangnya, kejang ini memengaruhi setiap aspek kehidupan sehari-hari saya, terkadang menyebabkan kesulitan saat berjalan dan membuat saya tidak bisa menggunakan pita suara untuk bernyanyi seperti biasanya," imbuhnya.

Setelah itu Celine Dion dikabarkan menjalani serangkaian perawatan memulihkan kondisinya. 

Pada Mei 2023, Celine Dion dikabarkan masih belum cukup kuat untuk manggung karena Stiff Person Syndrome diidapnya.

"Saya bekerja keras dengan terapis kedokteran olahraga saya setiap hari untuk membangun kembali kekuatan dan kemampuan saya untuk tampil lagi," ujarnya.

Mengenal Stiff Person Syndrom

Melansir CNNIndonesia, Stiff Person Syndrom merupakan kondisi kesehatan langka bisa dialami seseorang.

Penyakit ini juga dikenal sebagai sindrom kaku, menyebabkan kekakuan dan kejang otot cukup menyakitkan termasuk kelainan neurologis autoimun yang langka.

Mengutip Cleveland Clinic, orang mengalami Stiff Person Syndrom akan mengalami kekakuan otot di badan dan perut.

Seiring waktu, kaki dan bagian otot lainnya juga akan kaku. Sehingga pasien akan kesulitan berjalan, rentan jatuh hingga cedera.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja di usia berapa pun. Tapi, Stiff Person Syndrom disebut sering dimulai saat seseorang memasuki usia 30-an dan 40-an.

Selain itu, perempuan disebut dua kali lebih rentan mengalami sindrom ini.

Penyakit ini seringkali dikaitkan dengan masalah autoimun. Melansir Healthline, orang dengan penyakit ini memiliki antibodi justru menyerang protein di neuron otak yang seharusnya mengontrol gerakan otot.

Ada sejumlah gejala dari penyakit Stiff Person Syndrome yaitu:

  • Kekakuan ekstremitas
  • Otot kaku di batang tubuh
  • Bungkuk
  • Kejang otot yang menyakitkan
  • Kesulitan berjalan
  • Masalah sensorik seperti kepekaan terhadap cahaya, kebisingan, dan suara.

Penyakit Stiff Person Syndrome tidak ada obatnya. Tetapi obat-obatan pereda nyeri, anticemas, dan pelemas otot bisa meringankan gejalanya.(*)

Artikel Terkait