Kartini Media
Ilustrasi perawatan kecantikan di kinik. Foto: Freepik

Perhatian! Kenali Klinik Kecantikan Abal-abal, Ini Efeknya Jika Nekat Menggunakan

Tampil cantik dan menarik saat ini merupakan kebutuhan bagi setiap perempuan. Kesadaran perempuan semakin meningkat tentang penting merawat diri. Salah satu cara merawat kecantikan dengan mengunjungi klinik kecantikan menjalani perawatan.

Klinik kecantikan dan tempat perawatan kulit semakin menjamur di seluruh Indonesia terutama kota besar seperti Jakarta.

Sebelum memilih klinik kecantikan yang tepat, perlu memperhatikan kualitas pelayanan, teknologi yang digunakan, dan profesionalisme tenaga medis.

Melansir Kompas.com, Dr. Lie Man dari Eva Mulia Clinic Tebet mengatakan, meski cukup sulit, namun ada beberapa cara mengenali apakah klinik kecantikan yang akan dikunjungi abal-abal atau tidak.

1. Ketahui Dokter yang Menangani

Cara pertama adalah dengan mengetahui dokter yang menangani. Menurut Lie, sebagian besar tindakan perawatan dan peremajaan seperti collagen stimulator hanya boleh dilakukan oleh dokter berlisensi.

"Di Indonesia, lisensinya masih dokter untuk tindakan seperti itu. Jadi, otomatis kalau bukan dokter, sudah tidak berhak melakukan secara hukum dan legal," tegas dia.

2. Tidak Mengerti Anatomi Tubuh Manusia

Dokter abal-abal kemungkinan besar tidak memiliki pengetahuan cukup tentang anatomi tubuh manusia.

Dengan demikian, ada kemungkinan penanganan dilakukan berpotensi memunculkan efek samping dengan risiko lebih tinggi.

"Kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bisa tidak dia menangani?" ucap Lie.

3. Tidak Sterilisasi Peralatan

Setiap dokter, apa pun itu bidangnya, selalu menjaga peralatannya steril. Biasanya, tahapan dalam sterilisasi peralatan cukup banyak dan mencakup penggunaan beberapa bahan pembersihan guna memastikan peralatan bebas bakteri.

Pasalnya, peralatan itu akan digunakan pada manusia. Tentunya, mereka tidak ingin membahayakan kesehatan, bahkan nyawa pasien.

"Dalam tindakan, kalau [peralatan] tidak steril, bisa saja infeksi. Itu yang salah satu harus dihindari," sambung dia.

4. Menyentuh Peralatan

Beberapa bagian tertentu dalam peralatan kedokteran sebaiknya terhindar dari sentuhan tangan manusia, meski dokter atau stafnya telah menggunakan sarung tangan.

Misalnya, bagian jarum akan digunakan untuk menyuntikkan sesuatu atau membuat lubang pada wajah.

"Ada hal-hal yang harus dihindari. Jarum-jarumnya tidak boleh dipegang. Kalau memasukkan sesuatu ke dalam kulit, [jarum] tidak, boleh dipegang. Itu dilarang banget," pungkas Lie.

Melansir Kompas.id, efek jangka pendek menjalani perawatan di klinik kecantikan abal-abal, antara lain kulit iritasi, merah, hiperpigmentasi (kondisi kulit menggelap dengan muncul bintik-bintik hitam, bercak kecil, hingga melasma atau bercak kecokelatan), kulit terbakar, melepuh, infeksi, wajah tidak simetris, hingga kebutaan.(*)

Artikel Terkait