Prilly Latuconsina Puji Penyelenggaraan The Alpa Under 40
Prilly memuji program The Alpha Under 40 yang diusung HighEnd Magazine.
Pakaian menjadi kebutuhan sehari-hari, dan menjadi bagian hidup. Orang terkadang tidak menyadari bahwa bahan dari pakaian yang dipakai bisa membahayakan kesehatan kulit.
Salah satunya adalah pakaian berbahan polyester, menurut ahli fashion bisa membahayakan kesehatan kulit.
"Polyester itu bisa nurunin testosteron dan juga kesuburan, mungkin banyak penyakit kulit yang lo derita sekarang datang dari penggunaan fabric polyester," kata @dosen_fashyun di video diunggah di TikTok.
Polyester, meskipun populer menyimpan bahaya bagi kesehatan. Kain sintetis ini menciptakan penghalang bagi kulit, menghambat sirkulasi udara, dan menyebabkan peningkatan suhu tubuh.
Proses ini diperparah oleh pelepasan bahan kimia dari polyester bisa terserap kulit, memicu berbagai masalah dermatologis seperti ruam, gatal, kemerahan, eksim, dan dermatitis.
Pakaian terbuat dari bahan-bahan banyak melibatkan proses kimia bisa menyebabkan pusing, mual, iritasi kulit, dan masih banyak lagi.
Seperti diwartakan Brightside, berikut lima bahan pakaian bisa berisiko bagi kesehatan:
1. Polyester
Bahan polyester adalah bahan paling sering digunakan pada pakaian. Bahan polyester ini salah satu kain sintetis dibuat melalui proses kimiawi.
Kata polyester sendiri berasal dari dua kata, yaitu polymer artinya plastik, dan ester artinya hasil pencampuran dari alkohol, minyak bumi, dan asam karboksilat.
Meski demikian, bahan polyester tidak terdiri dari 100 persen bahan kimia. Bahan ini juga memiliki komponen bahan alami, seperti kapas.
Mengenakan pakaian berbahan polyester terlalu lama bisa membuat kulit menjadi sulit bernapas, terutama saat suhu tubuh mulai meningkat.
Hal ini karena suhu tubuh akan membuat bahan kimia pada kain diserap oleh kulit. Ini yang kemudian menyebabkan berbagai masalah kulit, seperti ruam, gatal, kemerahan, eksim, dan dermatitis.
2. Rayon (Viscose)
Bahan rayon atau kain rayon terbuat dari serat hasil regenerasi selulosa. Selulosa secara kimia dikonversi dari bubur kayu. Serat yang digunakan dalam pembuatan kain digolongkan sebagai serat semisintesis.
Tidak hanya produksinya yang berbahaya dan bisa mencemari lingkungan, tetapi memakai kain ini bisa menimbulkan penyakit. Hal ini karena kain rayon bisa memancarkan zat beracun memberikan efek mual, sakit kepala, muntah, nyeri dada dan otot, serta insomnia.
3. Nylon
Jenis pakaian seperti kaus kaki, lingerie, dan pakaian dalam kebanyakan terbuat dari bahan Nylon. Nylon adalah jenis kain polimer sintetik banyak digunakan karena biaya produksinya tergolong murah.
Namun, penggunaan kain ini tidak disarankan karena bisa memberikan efek negatif bagi kulit. Bahan nylon tidak bisa menyerap keringat, sehingga bisa menimbulkan bau tidak sedap dan iritasi kulit.
Saat diproduksi, kain nylon melewati serangkaian proses kimia, seperti saat pewarnaan. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa kain nylon tidak baik jika menempel pada kulit.
4. Acrylic
Kain acrylic berasal dari acrylonitrile. Acrylonitrile adalah senyawa kimia banyak digunakan membuat bahan kimia lain seperti plastik, karet sintetis, dan serat acrylic.
Pada umumnya bahan acrylic terlihat seperti kain wool. Terlalu lama dan terlalu sering menggunakan bahan ini bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti sakit kepala, mual, pusing, sesak, dan masih banyak lagi.
Besar kemungkinan acrylonitrile akan ikut diserap tubuh jika menggunakan pakaian bahan acrylic terlalu lama.
5. Spandex/Lycra/Elastane
Bahan Spandex atau Lycra banyak digunakan untuk pakaian yang ketat, seperti baju olahraga. Bra, legging, kaus, bikini, dan semacamnya bisa cukup berbahaya dikenakan terlalu lama jika terbuat dari bahan-bahan ini.
Kain Spandex/Lycra/Elastine terbuat dari bahan-bahan kimia berbahaya, seperti polyurethane atau biasa disebut carcinogen.
Menggunakan pakaian dengan bahan-bahan tersebut bisa membuat kulit menjadi iritasi dan menimbulkan penyakit dermatitis.(*)