Google Tergeser, Gen Z Gunakan TikTok Sebagai Mesin Pencari Informasi Online
Kebiasaan Googling kini mulai tergeser tren baru. Generasi Z atau Gen Z tumbuh di era internet mulai
Es teh manis merupakan salah satu minuman pelepas dahaga menjadi andalan di tengah cuaca panas Indonesia belakangan ini. Rasa manis dalam minuman menjadi energi bagi tubuh yang lelah setelah melepas banyak cairan melalui keringat.
Namun, mengonsumsi es teh manis secara berlebihan memiliki efek samping. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengimbau publik tidak terlalu sering mengonsumsinya.
"Konsumsi gula melebihi anjuran dapat berisiko menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2," terang BPOM dalam keterangan tertulis, Senin (16/10/2023), dikutip dari detik.com.
"Batasan asupan gula per hari, per orang yakni tidak lebih dari 50 gram, atau sekitar 4 sendok makan," lanjut BPOM.
Hal ini sejalan dengan catatan Riskesdas 2018 menunjukkan peningkatan obesitas dan diabetes dalam 10 tahun ke belakang meningkat seiring dengan konsumsi gula semakin tinggi di masyarakat.
Dikutip dari Eat This Not That, pendiri Nutritional Living Beth Chiodo mengatakan bahwa mengonsumsi es teh manis satu gelas per hari bisa meningkatkan risiko diabetes sebesar 16 persen.
Dilansir dari Healthline, jumlah tanin dalam teh sangat bervariasi tergantung pada jenis dan cara pembuatannya. Meskipun begitu, membatasi asupan hingga 3 cangkir atau kurang 710 ml per hari merupakan kisaran yang aman untuk mengonsumsi teh.
Menurut Mayo Clinic, gejala diabetes awalnya mungkin tak disadari. Beberapa ciri seperti berikut perlu menjadi perhatian awal:
Selain itu, BPOM RI mengimbau masyarakat melihat kondisi gerai tempat es teh manis dijual, demi keamanan dan jaminan terkait higiene.