Konsumsi Obat Flu Bisa Positif Narkoba, Ini Kata Ahli Farmasi

Komika Bintang Emon terkejut mengetahui istrinya, Alca Octaviani, dinyatakan positif narkoba. Hal ini terungkap saat Alca menjalani pemeriksaan medis di sebuah laboratorium.

Hasil positif itu bukan disebabkan karena penggunaan narkoba melainkan dampak dari kandungan obat flu dikonsumsi.

Melalui unggahan di akun Instagram-nya pada Kamis (25/4/2024), Bintang Emon membagikan percakapannya dengan Alca ketika mendapatkan hasil pemeriksaan kesehatan tersebut. Alca juga terkejut dengan hasil pemeriksaan.

"Hasilnya positif wkwk. Gara-gara minum obat flu wey. Ngakak banget sumpah kayak tersangka di lab," bunyi pesan Alca diunggah Bintang Emon di Instagram.

Gara-gara hasil tersebut, Alca merasa seperti tersangka pengguna narkoba padahal nyatanya gara-gara kandungan pada obat flu.

"Obat flu yang kamu disuruh beli sama apoteker itu. Nalgestan atau apa tuh, yang disuruh barengin sama Actifed. Dari situ," lanjut Alca.

Terkait hal ini, Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Zullies Ikawati menjelaskan obat flu seperti Nalgestan dan Actifed merupakan obat pelega hidung tersumbat.

Obat tersebut mengandung fenilpropanolamin, pseudoefedrin, obat antialergi klorfeniramin maleat dan triprolidine, dan obat batuk dekstrometorfan.

Obat-obatan tersebut secara struktur mirip dengan narkoba golongan sabu dan ekstasi.

"Jika alat pemeriksaan kurang sensitif, biasanya menggunakan tes cepat (rapid test), maka senyawa-senyawa amina dalam obat flu itu dapat terdeteksi positif," jelas Zullies kepada Health Liputan6.com pada Jumat (26/4/2024).

Zullies mengatakan kandungan dalam obat flu seperti yang dikonsumsi Alca tidak membuat kecanduan dan berbahaya. Pastikan mengonsumsi sesuai dengan petunjuk penggunaan yang ada di keterangan.

Lebih jauh, Zullies menekankan bahwa obat flu seperti Actifed dan Nelgastan bukanlah narkoba. Obat tersebut hanya digunakan dalam waktu singkat untuk meredakan gejala flu.

"Obat tersebut BUKAN tergolong narkoba, sehingga juga tidak menyebabkan adiksi atau ketergantungan. Obat tersebut biasanya hanya digunakan dalam waktu singkat, untuk meredakan gejala flu, seperti hidung tersumbat, tenggorokan gatal," lanjut perempuan dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM pada tahun 2010.(*)