Cara Efektif Menghadapi Anak Kecanduan Gadget, Perlu Diskusi
Ilmuwan asal New York University membagikan langkah penting untuk menghadapi anak-anak yang kecandua
Kubah merupakan atap berbentuk setengah bola terletak di atas bangunan masjid. Pada umumnya, kubah dilengkapi dengan simbol bulan sabit dan bintang pada bagian puncak tengahnya.
Melansir republika.co.id, sejak abad ketujuh, hampir seluruh masjid di dunia menyertakan kubah sebagai elemen wajib. Kubah kerap diidentikkan sebagai arsitektur khas Islam.
Kubah Bukan Berasal dari Budaya Islam
Namun nyatanya, kubah bukan berasal dari budaya Islam. Jauh sebelum Islam lahir, kubah sudah menjadi arsitektur populer di wilayah Laut Tengah (Mediterania) dikelilingi Benua Eropa, Afrika, dan Asia.
Kubah (dome) sendiri berasal dari bahasa Latin, domus yang berarti rumah. Sedangkan nama kubah, digunakan di Indonesia untuk menyebut bangunan berbentuk setengah lingkaran berasal dari bahasa Suriah, qubba atau kubba, dan dipopulerkan di tanah Arab.
Masjid Pertama Dibangun Kubah
Masjid berkubah pertama dalam sejarah Islam dibangun di Yerussalem, Palestina antara 685 Masehi hingga 691 Masehi oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Dinasti Ummaiyyah.
Pembangunan masjid dikenal dengan sebutan Masjid Qubbat as-Sakhrah (Masjid Kubah Batu) atau Dome of the Rock ini, dimulai ketika Yerussalem jatuh ke dalam kekuasaaan Islam pada era Khalifah Umar bin Khattab.
Masjid yang terletak di tengah-tengah kompleks al-Haram asy-Syarif, Masjid Al-Aqsha di pusat Kota Yerussalem ini, dibangun setengah tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Beberapa tahun kemudian, di bawah kepemimpinan al-Walid bin Abdul Malik, Masjid Nabawi di Madinah dibangun Nabi Muhammad SAW pada 622 Masehi (1 Hijriyah) silam, dibangun kembali dengan arsitektur lebih megah.
Proyek renovasi Masjid Nabawi dimulai pada 88 Hijriah hingga 91 Hijriyah, dan dipimpin langsung Umar bin Abdul saat itu menjabat sebagai Gubernur Madinah.
Setelah direnovasi, Masjid Nabawi mengalami cukup banyak perubahan, seperti penambahan empat menara di setiap sisi masjid, mihrab dihias sedemikian rupa, dan dinding masjid dilapisi marmer, emas dan mozaik marmer berwarna-warni.
Perubahan juga tampak dari atap masjid diperindah dengan kubah dipasang di atas ruangan di depan mihrab.
Kubah sangat populer di era Ummaiyyah, bahkan istana-istana khalifah di Suriah selalu dihiasi dengan kubah-kubah disebut qubbat al-khadra (kubah surga). Kebiasaan ini terus diaplikasikan pada arsitektur Islam hingga hari ini.
Kelebihan Kubah Masjid dari Perspektif Arsitektur
Menurut pakar arsitektur bangunan, Jeffrey O Hill, masjid dengan kubah lebih baik daripada masjid tanpa kubah, seperti dikutip dari detikHikmah.
Dengan dipasang kubah, masjid akan tampak lebih luas dan sirkulasi udara menjadi lebih baik. Hal ini tentu akan menambah kenyamanan umat Islam saat beribadah di dalam masjid.
Saat ini, kubah bahkan tidak hanya digunakan sebagai ornamen masjid, tetapi juga bangunan-bangunan lain. Contohnya kantor lembaga peradilan di Malaysia memanfaatkan bentuk kubah sebagai ornamen bangunannya.
Begitu pula dengan kantor Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia menggunakan kubah sebagai atap bangunannya.(*)