Ashabul Kahfi: Angka Stunting di Indonesia Mengkhawatirkan
Indonesia masih mengalami stunting yang cukup tinggi yaitu di angka 21,7% atau urutan kedua di Asia
Penggunaan gadget salah satunya ponsel pintar sudah kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak di zaman serba digitalisasi seperti saat ini. Namun, dari kemajuan teknologi ini memberi dampak negatif karena sebagian besar anak mengalami kecanduan ketika bermain gadget.
Untuk itu peran orangtua diperlukan dalam mengawasi penggunaan barang tersebut pada si kecil untuk menghindari anak kecanduan gadget.
Kecanduan gadget sudah menjadi salah masalah yang sering dikeluhkan orangtua, terutama semenjak pandemi melanda. Akibatnya, anak lebih senang diam di rumah bermain dengan gadget mereka dibanding bermain di luar rumah.
Mengutip CNBC, Zack Raush ilmuwan riset asal New York University Stern School of Business dan peneliti utama buku terlaris nomor satu di New York Times karya Jonathon Haidt, "The Anxious Generation" membagikan langkah penting untuk menghadapi anak-anak yang kecanduan gadget.
Berikut ini adalah 5 cara efektif menghadapi anak-anak yang kecanduan bermain gadget:
1. Koordinasi dengan Orangtua Lain
Upaya mencegah anak menggunakan gadget akan sulit jika hanya dilakukan satu pihak. Karena itu, berkoordinasi dengan orangtua lain sangat penting agar visi dan pendekatan yang diterapkan konsisten.
"Carilah beberapa teman anakmu, tiga sampai lima orang. Bicaralah dengan orangtua mereka, dan jika semua bersama-sama memutuskan untuk menunda ponsel pintar hingga sekolah menengah atas, maka itu akan jauh lebih mudah," ujar Zack Rauch.
"Keselarasan antar-orangtua mempermudah pengawasan penggunaan gadget pada anak," tambahnya.
2. Ajak Anak Beraktivitas
Anak-anak di masa lalu lebih sering bermain di luar ruangan dibandingkan generasi saat ini. Namun, kebiasaan itu mulai terkikis oleh kehadiran teknologi digital.
Orangtua dapat mengajarkan aktivitas atau hobi baru yang menyenangkan untuk dilakukan bersama. Selain membangun kedekatan, cara ini efektif mengalihkan perhatian anak dari layar gadget.
3. Diskusikan Dini dengan Anak
Diskusi sejak dini tentang penggunaan gadget sangat penting. Memberikan pemahaman yang jelas membuat anak lebih siap menghadapi tantangan teknologi tanpa kehilangan kendali.
Membiasakan anak yang bosan dengan memberikan ponsel pintar sebagai hiburan dapat menjadi masalah besar di kemudian hari. Mereka tidak akan belajar bagaimana cara duduk diam dan berimajinasi, hingga menghidupkan rasa ingin tahunya.
4. Berikan Contoh Positif
Anak cenderung meniru perilaku orangtua. Karena itu, penting bagi orangtua untuk menunjukkan penggunaan gadget yang bijaksana. Jika orangtua terlalu sering menggunakan ponsel pintar hingga mengabaikan sekitarnya, anak kemungkinan besar akan meniru perilaku tersebut.
Membatasi penggunaan ponsel pintar di depan anak menjadi langkah utama agar orangtua dapat menjadi contoh yang baik.
5. Tentukan Batasan yang Tegas
Saat anak dilarang bermain gadget, mereka mungkin akan memberontak dengan menangis atau merengek alias tantrum. Dalam situasi ini, orangtua harus tetap tenang dan tegas.
Berikan alasan logis sehingga anak memahami bahwa pembatasan tersebut dilakukan demi kebaikan mereka. Sikap tegas ini membantu anak belajar disiplin dan bertanggung jawab.
Orangtua perlu memberikan batasan sekaligus pemahaman jika hendak melarang anak memainkan gadget terlalu lama. Jika jawabannya tidak, maka logika yang sama harus diterapkan pada penggunaan ponsel pintar.(*)