BKN Ingatkan Informasi Palsu Seleksi PPPK 2024
Badan Kepegawaian Negara (BKN) meminta pelamar seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P
Kebutuhan semakin membengkak dengan keuangan selalu minus. Untuk menutupinya, terkadang membuat orang memilih meminjam uang secara online (pinjaman online).
Tapi, kebiasaan tersebut tidak bisa dibudayakan. Risikonya cukup besar. Alih-alih kebutuhan terpenuhi, justru utang semakin mendulang.
Untuk mendapatkan kondisi keuangan stabil dan aman perlu mengatur keuangan dengan baik, seperti memilih membeli barang.
Melansir dari DUE, cara mengatur keuangan agar selalu aman adalah dengan tidak perlu hidup bermewah-mewahan. Tidak usah membeli barang mewah dan mahal. Saat berbelanja, prioritaskan manfaat dan keawetan barang tersebut.
Sebagai contoh orang China atau Tionghoa. Mereka selalu sukses dan bergelimang kekayaan serta terhindar dari utang pinjol (pinjaman online).
Rahasianya, mereka memiliki goal dan sadar akan investasi sejak dini sehingga menerapkan hidup sederhana.
Orang Tionghoa memiliki kegigihan, dan bijak mengelola keuangannya. Mereka memiliki cara dan strategi khusus agar bisa menabung meningkatkan kondisi finansialnya.
Mengutip Cermati.com, berikut rahasia cara menabung ala orang China hingga kaya raya:
Hindari Utang
Mereka memiliki prinsip tidak berutang selain untuk kebutuhan bisnis, selalu membeli barang secara tunai, atau menggunakan layanan kredit ketika dirasa memberi lebih banyak keuntungan.
Gaya hidup sederhana dan tak sekadar mengejar gengsi dengan cara berutang karena bisa berimbas buruk ke kondisi finansial.
Utamakan Hidup Hemat
Menjalankan gaya hidup hemat serta tak gengsi memiliki barang murah, jarang membeli barang mahal meski memiliki uang.
Di samping itu, mempertimbangkah segala hal ingin dibeli dengan matang dan memastikan kebutuhan agar terhindar pemborosan.
Disiplin dan Konsisten Menabung
Kebiasaan menabung sangat penting menjaga kondisi keuangan agar bisa memenuhi tujuan finansial di masa depan, misalnya untuk bisnis dan sebagainya.
Gemar Menawar Harga
Kelihaian menawar terbukti mampu membawa kondisi finansial ke arah lebih baik. Jadi, pengeluaran bisa ditekan dan meningkatkan nominal uang bisa ditabungnya.
Punya Perspektif Tepat tentang Uang
Kecenderungan orang Tionghoa berhemat dan menawar harga disebut sifat pelit. Tapi, kenyataannya, sikap tersebut muncul karena ada perspektif menghargai uang dimiliki dan tak sembarangan membuangnya mengingat mencarinya sangat sulit.
Tidak hanya itu, mereka memandang uang bukan sebagai alat transaksi belaka, tapi pemberi kebahagiaan apabila bijak digunakan, seperti saat saling berbagi atau beramal.
Tak Menunda Investasi
Dari uang berhasil ditabung, tidak jarang mengalokasikan sebagian untuk investasi. Dengan begitu, perputaran uang akan menjadi lebih aktif dan bisa memberi potensi penghasilan lebih besar.
Biasanya, investasi dilakukan adalah berbisnis atau menjalani usaha properti, ataupun membeli instrumen investasi menyesuaikan tujuan keuangannya.
Punya Penghasilan Sampingan
Memiliki penghasilan sampingan untuk memperkuat kondisi keuangan. Hal ini penting agar bisa lebih cepat dan maksimal meraih tujuan dan meningkatkan kesejahteraan hidup sesuai keinginannya.
Pekerja Keras
Dengan pemahaman jika hidup sukses tak datang dengan instan, hampir semua orang Tionghoa pasti bekerja dengan rajin dan cerdas agar bisa meraih kesuksesan.
Tak Sembarangan Buang Barang
Mereka kerap melakukan praktik reduce, reuse, & recycle dari barang dimilikinya, seperti memberikan baju yang kekecilan ke orang lain hingga menyimpan kresek, tas belanja, semacamnya untuk digunakan lagi.
Hindari Gengsi
Salah satu hal kerap menjadi akar masalah keuangan adalah mengejar gengsi. Karena ingin terlihat lebih mewah, tidak sedikit orang rela mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli barang yang sebenarnya tidak perlu atau terlampau mahal.
Sifat seperti ini tidak dimiliki mayoritas orang Tionghoa sehingga membuatnya lebih mampu menabung dan memperkuat kondisi keuangannya.
Kejar Promo Diskon
Promo diskon atau cashback menjadi cara efektif menekan pengeluaran, dalam catatan tidak berlebihan menggunakannya untuk berbelanja hingga justru membuat keuangan berantakan.
Mengajarkan Manajemen Keuangan Sejak Dini
Keluarga Tionghoa mengajarkan anak tentang cara mengatur keuangan dengan bijak, hidup berhemat, dan rajin menabung.
Ketika dewasa, mereka tidak kaget memanajemen keuangannya.