Ashabul Kahfi: Angka Stunting di Indonesia Mengkhawatirkan
Indonesia masih mengalami stunting yang cukup tinggi yaitu di angka 21,7% atau urutan kedua di Asia
Rasa malas kerap menyerang dan membuat hidup tidak produktif. Rasa malas bisa diartikan sebagai kondisi seseorang menghindari pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan dengan potensi dan energinya.
Pengertian malas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu.
Dalam kehidupan sehari-hari, rasa malas ini kadang menjadi hal fatal bisa merusak rencana kegiatan penting.
Pada akhirnya, serangan rasa malas berkepanjangan bisa merusak pola pikir dan membuang waktu berlalu dengan sia-sia.
Ada baiknya mengetahui cara menghilangkan rasa malas atau minimal bisa mengurangi rasa malas karena menyita banyak waktu berharga.
Dalam usaha menghilangkan rasa malas bisa meniru budaya warga Jepang. Alasannya, penduduk Jepang memiliki budaya mendorong disiplin, tanggung jawab, dan kerja keras.
Berikut beberapa cara kerap digunakan orang Jepang mengatasi rasa malas atau meningkatkan produktivitas, dikutip dari berbagai sumber:
Ganbaru
Berarti sabar dan melakukan terbaik. Artinya, meskipun terkadang merasa malas atau tidak bersemangat, penting tetap bersabar dan melakukan terbaik dalam segala hal yang dilakukan.
Budaya Jepang mengajarkan terpenting adalah usaha dan kesungguhan melakukan sesuatu. Jangan terlalu memikirkan hasil akhir, tapi fokus pada proses dan usaha.
Dengan mengadopsi konsep ganbaru akan menemukan semangat baru mengatasi rasa malas dan tetap bergerak maju.
Wabi-sabi
Wabi-sabi mengajarkan menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan.
Sebagai manusia, kerap merasa malas karena tidak sempurna atau kurang mampu.
Mengadopsi konsep wabi-sabi, akan belajar menerima diri apa adanya dan menemukan keindahan dalam segala hal termasuk kekurangan.
Ketika merasa malas, cobalah melihat keindahan dalam hal-hal kecil di sekitar. Mungkin itu adalah senyum seseorang, kehangatan Matahari sore, atau kelembutan embun di pagi hari.
Dengan melihat keindahan dalam kehidupan sehari-hari, bisa menemukan motivasi baru mengatasi rasa malas.
Ikigai
Mengutip BetterUp, ikigai adalah konsep Jepang berarti tujuan hidup atau kebahagiaan hidup. Milikilah tujuan hidup agar selalu bersemangat bahkan sejak bangun tidur.
Dengan menemukan ikigai akan memiliki arah dan tujuan jelas dalam hidup sehingga rasa malas akan tergantikan oleh semangat dan motivasi mencapai tujuan.
Kaizen
Kaizen mengajarkan fokus pada perbaikan kecil setiap hari.
Kadang-kadang rasa malas muncul karena merasa terlalu berat melakukan perubahan besar dalam hidup.
Mengadopsi konsep kaizen akan belajar perbaikan kecil dan bertahap setiap hari.
Mulailah dengan merencanakan perubahan kecil setiap hari. Misalnya, menghabiskan 10 menit membaca buku, berolahraga selama 15 menit, atau belajar keterampilan baru selama 20 menit setiap hari.
Dengan melakukan perubahan kecil secara konsisten, bisa melihat kemajuan signifikan dalam hidup, dan rasa malas akan berkurang.
Shinrin-yoku
Shinrin-yoku mengajarkan menghabiskan lebih banyak waktu dengan alam. Terkadang, rasa malas muncul karena terlalu banyak menghabiskan waktu dalam ruangan atau terpaku pada layar gadget.
Namun, dengan menghabiskan waktu di alam bisa merasa lebih segar dan terhubung dengan energi alam.
Carilah waktu berjalan-jalan di taman, bersepeda di hutan, atau hanya duduk di bawah pohon sambil menikmati udara segar.
Dengan berinteraksi dengan alam akan merasa lebih hidup dan terinspirasi sehingga rasa malas akan hilang.
Hara hachi bu
Hara hachi bu adalah konsep Jepang mengajarkan berhenti makan setelah merasa 80 persen kenyang. Terkadang, rasa malas bisa muncul setelah makan berlebihan atau mengonsumsi makanan tidak sehat.
Mengikuti konsep hara hachi bu bisa belajar mengendalikan asupan makanan dan merasa lebih bugar.
Selain itu, mengonsumsi makanan sehat dan seimbang meningkatkan energi dan semangat.
Pilihlah mengonsumsi makanan kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, protein, hingga aneka biji-bijian.
Dengan menjaga pola makan sehat akan merasa lebih bersemangat dan produktif menjalani aktivitas sehari-hari.
Shoshin
Shoshin mengajarkan mendekati segala hal dengan pikiran pemula atau rasa ingin tahu.
Kadang-kadang, rasa malas muncul karena merasa bosan atau tidak tertarik pada apa yang dilakukan.
Mengadopsi sikap shoshin akan membuka diri belajar hal-hal baru dan menemukan semangat baru dalam menjalani hidup.
Melansir LinkedIn, shoshin artinya pikiran pemula atau cara berpikir orang baru mempelajari dan melakukan sesuatu. Dengan kata lain, shoshin berkaitan dengan semangat belajar.(*)