Kartini Media
Ilustrasi aplikasi X (dulu Twitter). Foto: Getty Images/ Monika Skolimowska

Catat! Pengguna Baru X Bakal Wajib Bayar Sebelum Posting

X (dulu Twitter) tak akan lagi menjadi aplikasi gratis. Platform media sosial milik Elon Musk bakal berbayar untuk para pengguna baru.

Hal tersebut diumumkan Elon Musk, kalau akun baru X akan dipungut biaya untuk menyukai (like), balas (reply), hingga posting. Pengguna baru ini memerlukan biaya tahunan untuk mengakses platform tersebut.

Aturan ini akan berlaku untuk pengguna X berlokasi di Selandia Baru dan Filipina, sebagaimana dilansir dari India Today.

Kebijakan baru ini dikonfirmasi pemilik X Elon Musk melalui akun resminya dengan handle /@elonmusk.

Dalam balasannya ke pengguna lain, Musk mengatakan biaya tahunan ini merupakan satu-satunya cara melawan akun bot.

“Sayangnya, memberlakukan biaya kecil kepada pengguna baru untuk menulis (di X) adalah satu-satunya solusi untuk memberantas serangan bot yang tidak ada henti-hentinya,” ungkap Musk dalam postingannya.

"AI saat ini bisa melewati uji 'apakah Anda bot' dengan mudah," sambungnya, sambil merujuk pada tes verifikasi seperti CAPTCHA.

Dalam postingan terpisah, Musk mengatakan akun baru akan bisa mengunggah postingan di X secara gratis setelah tiga bulan.

Pernyataan ini agak membingungkan karena biaya dipungut sifatnya tahunan bukan bulanan.

Rencananya, akun baru ini akan membayar 1,75 Dolar Selandia Baru atau sekitar Rp16 ribu hanya berlaku di Filipina dan Selandia Baru.

Salah satu masalah dihadapi X sejak dibeli Elon Musk berhubungan dengan akun bot dan spam beredar dalam platform.

Musk sebenarnya ingin menghapus akun spam dan bot. Namun, masih belum memiliki cara merealisasikan atau mencegah akun palsu dan bot karena jumlahnya hanya sedikit.

Kebijakan ini sudah diuji coba pada Oktober 2023. Saat itu, X mengumumkan bahwa perusahaan menarik biaya langganan sebesar US$1 atau setara dengan Rp15.000 per tahun.

X tidak pernah melaporkan kelanjutan dari uji coba tersebut. Bukan tidak mungkin uji coba ini akan diperluas ke lebih banyak negara dalam waktu dekat.(*)

Artikel Terkait