Program Makan Bergizi Gratis: Pilar Pencegahan Stunting dan Peningkatan Kualitas SDM
Program MBG merupakan inisiatif strategis pemerintah di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto yang
Saat bepergian ke negara lain, hal paling penting dibawa adalah paspor.
Dikutip dari CNBC TV18, menurut penulis "The Cosmopolites: The Coming of the Global Citizen" Atossa Araxia Abrahamian, "Paspor adalah semacam perisai ketika Anda adalah warga negara demokrasi yang kaya”.
Namun, ada tiga orang di dunia ini tidak membutuhkan paspor ke mana pun mereka ingin plesiran. Ketiga orang itu adalah Raja Charles III dari Inggris, Kaisar Naruhito serta istrinya Permaisuri Masako dari Jepang. Sebelum Raja Charles III, hak istimewa ini juga dimiliki Ratu Elizabeth II.
Aturan ini berlaku bagi raja atau ratu Inggris Raya pendahulu Raja Charles III. Demikian pula dengan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako, para pendahulu kaisar dan permaisuri Jepang tidak perlu paspor jika ke luar negeri.
Dikutip News18, alih-alih membawa paspor, Raja Kerajaan Inggris hanya membawa dokumen yang dikeluarkan atas nama mereka.
Dokumen itu menyatakan bahwa "Sekretaris Kerajaan Inggris meminta atas nama Yang Mulia agar semua orang yang berkepentingan untuk mengizinkan pembawa dokumen ini melewati wilayah mereka dengan bebas tanpa hambatan atau halangan dan untuk memberi bantuan dan perlindungan yang mungkin diperlukan".
Dalam kasus Jepang, dokumen kementerian bertanggal 10 Mei 1971 menginformasikan bahwa akan sangat tidak pantas mengeluarkan paspor untuk Kaisar atau Permaisuri.
Dokumen tersebut juga menambahkan bahwa sangat tidak pantas bagi Kaisar untuk menjalani prosedur imigrasi atau visa menggunakan paspor sebagai warga negara biasa.
Sementara itu menurut laporan, istri Raja Inggris Permaisuri Camilla tidak memiliki hak yang sama dan tetap diharuskan memiliki paspor diplomatik.
Dalam kasus Jepang, paspor diplomatik dikeluarkan untuk anggota keluarga Kekaisaran lainnya, termasuk putra mahkota dan putri.
Selain itu, Kaisar dan Permaisuri hanya diminta menyimpan dokumen kementerian diri mereka sendiri.
Sama seperti Inggris, kementerian luar negeri di Jepang memberi tahu negara yang dituju sebelum Kaisar dan Permaisuri tiba.
Dalam kasus Raja Charles III, sekretaris pribadinya, Sir Clive Alderton, telah dipercayakan dengan tanggung jawab ini.
Menurut sebuah laporan, Sir Clive Alderton telah menjadi salah satu penasihat terpercaya dan paling dicintai Raja dan Ratu Camilla sejak 2006, setahun setelah pernikahan mereka pada 2005.(*)