Kartini Media
Adhara Perez Sanchez. Foto: Getty Image

Adhara Sanchez, Anak Autis yang Berhasil Lulus Sarjana di Usia 11 Tahun

Adhara Perez Sanchez atau Adhara Sanchez, anak perempuan berusia 11 tahun asal Meksiko menyita perhatian publik di dunia lantaran memiliki kecerdasan di atas rata-rata, memiliki Intelligence Quotient (IQ) 162, lebih tinggi dibandingkan IQ ilmuwan ternama dunia Albert Einstein dan Stephen Hawking.

Adhara dijuluki anak jenius dibuktikan dengan keberhasilannya memperoleh gelar sarjana di bidang teknik di usia sangat muda, 11 tahun. Saat ini, Adhara mengejar S2 meraih gelar master.

Nama Adhara melambung dan terkenal setelah muncul di majalah Marie Claire Mexico pada April lalu. Dalam wawancara dengan Marie Claire Mexico, ibu Adhara, Nayeli Sanchez, menceritakan perjalanan berat anak perempuannya sejak balita, hingga akhirnya bisa meraih prestasi luar biasa.

Intimidasi dan Autisme

Adhara dibesarkan di Tlahau, Meksiko dan diintimidasi karena didiagnosis autisme. Luar biasa, Adhara menyelesaikan sekolah dasar (SD) pada usia 5 tahun, lalu lulus SMP dan SMA hanya setahun kemudian.

Ibu Adhara, Nayeli kepada Marie Claire Mexico mengungkapkan usia 3 tahun kemampuan berbicara Adhara mengalami kemunduran, ditambah ada gangguan saraf yang berdampak pada gangguan perilaku sosial dan komunikasinya.

"Para guru tidak terlalu berempati, mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka berharap dia [Adhara] bisa menyelesaikan tugas," kata Nayeli dalam wawancara dengan media tersebut.

Dikutip dari Times of India, mendapat perlakukan tidak baik, Adhara tiga kali pindah sekolah dan menjauh dari lingkungan, menolak bermain dengan teman-teman sebayanya.

Selanjutnya, Nayeli mendaftarkan putrinya ke sekolah khusus anak-anak berbakat secara intelektual, yaitu Center for Attention to Talent (CEDAT). Di sinilah, IQ 162 Adhara terungkap dan terkonfirmasi.

Bekerja di Luar Angkasa

Adhara bercita-cita menimba ilmu di University of Arizona, Amerika Serikat dan bisa bergabung dengan NASA, badan antariksa Amerika Serikat.

Saat ini, Adhara bergabung di Mexican Space Agency (Badan Antariksa Meksiko) untuk mendukung anak perempuan di dunia sains, khususnya di bidang antariksa dan matematika.

Ke depan, Adhara akan uji coba di NASA bernama G Test untuk mengevaluasi kondisi yang bisa terjadi pada astronot pada saat penerbangan.

Jika Adhara lolos, ia akan menjadi penyandang autisme pertama yang terbang bersama NASA ketika usianya 17 tahun nanti.(*)

 

Artikel Terkait