Kartini Media
Ilustrasi jari tangan menggunakan kuku palsu. Foto: iStock

Risiko Pakai Kuku Palsu, Salah Satunya Alergi Bisa Bernanah

Memiliki tampilan kuku cantik dan indah merupakan dambaan sebagian besar perempuan. Salah satu cara agar kuku terlihat menawan dengan memolesnya memakai cat kuku atau kuteks. Penggunaan cat atau kuku palsu membuat kuku terlihat lebih cantik. 

Namun, beberapa perempuan ada memilih menggunakan kuku palsu karena dinilai lebih praktis dan mudah dipasang. Selain itu, harganya relatif lebih terjangkau dibandingkan nail art di salon. 

Ilustrasi memasang kuku palsu. Foto: Istimewa

Pemasangan kuku palsu tidak hanya dilakukan di salon kecantikan. Sekarang sudah banyak produk kuku palsu didapatkan dengan mudah di market place.

Rata-rata, produk kuku palsu tersebut juga sudah disertai dengan lem, sehingga bisa dengan mudah dipasang sendiri di rumah.

Dilansir dari Mayo Clinic, terdapat dua jenis kuku palsu paling popular dan sering digunakan, yakni jenis akrilik dan gel.

Kuku palsu jenis akrilik sering digunakan karena bentuk cangkangnya mirip kuku asli. Sedangkan kuku palsu gel, bentuknya lebih mirip seperti sedang dicat dan membutuhkan sinar ultraviolet agar lebih awet.

Di balik tampilan yang cantik, pemakaian kuku palsu ternyata dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Walau terbilang cukup aman, namun kuku palsu tetap membawa beberapa dampak negatif karena kuku palsu menggunakan bahan kimia bisa merusak kesehatan kuku dan kulit di sekitarnya

Dilansir dari WebMD, berikut risiko harus diwaspadai memakai kuku palsu:

Alergi

Untuk merekatkan kuku palsu, dibutuhkan bahan kimia seperti lem. Bahan kimia ini bisa mengiritasi kulit.

Jika alergi terjadi, maka mungkin akan terlihat warna kemerahan, nanah, atau sisi samping kuku yang bengkak.

Infeksi Bakteri atau Jamur

Kuku palsu bisa menyebabkan infeksi bakteri atau jamur. Ini karena kuku asli yang ada di balik kuku palsu sewaktu-waktu bisa patah saat terbentur benda keras.

Akibatnya, kuman, ragi, atau jamur bisa masuk ke celah kuku dan tumbuh.

Infeksi bakteri mengubah kuku menjadi kehijauan. Sedangkan jamur yang ada di kuku, biasanya akan dalam bentuk bintik berwarna putih atau kuning.

Lama-lama kuku yang asli akan menebal dan hancur, jika kondisi infeksinya semakin parah. Segera periksa ke dokter jika melihat tanda-tanda infeksi.

Kuku Mudah Patah

Untuk melepaskan kuku palsu akrilik atau gel, jari-jari tangan dan kaki harus direndam di dalam aseton selama 10 menit, bahkan bisa lebih.

Bahan kimia ini membuat kuku asli menjadi lebih kering dan mengiritasi kulit.

Beberapa kuku palsu kadang dikikir. Sehingga kuku asli menjadi lebih tipis, rapuh, dan mudah patah.

Meski ada risiko harus dihadapi, tapi ada beberapa cara diperhatikan jika ingin membuat kuku cantik dengan memakai kuku palsu, dilansir dari American Academy of Dermatology.

  • Pilih jenis kuku palsu mudah dilepaskan dengan cara direndam.
  • Hanya pakai kuku palsu saat menghadiri acara-acara tertentu, sehingga kuku yang asli bisa lebih sehat.
  • Pilih salon menggunakan lampu LED dalam pemasangan kuku palsu karena radiasinya lebih rendah.
  • Minta kepada petugas salon tidak memotong kutikula, karena itu dapat melindungi kuku dan kulit dari infeksi.
  • Gunakan krim pelembap pada kuku, terutama setelah merendamnya menggunakan aseton.(*)

Artikel Terkait