Google Tergeser, Gen Z Gunakan TikTok Sebagai Mesin Pencari Informasi Online
Kebiasaan Googling kini mulai tergeser tren baru. Generasi Z atau Gen Z tumbuh di era internet mulai
Hari Raya Idul Adha identik dengan daging kurban. Setiap pelaksanaan kurban, akan mendapatkan daging kurban berupa daging sapi, kerbau, maupun kambing. Daging diolah sedemikian rupa, menjadi gulai, sate, atau semur.
Ada yang beranggapan daging kurban dicuci dulu, ada juga pendapat daging kurban bisa langsung dimasak tanpa dicuci. Dua pendapat berbeda menuai perdebatan.
Ada pembahasan dari Ahli Gizi Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM), Pratiwi Dinia Sari, menyebutkan daging kurban tidak masalah untuk dicuci lebih dahulu sebelum dimasak. Sebab, proses penyembelihan, pemotongan, sampai pembagian membuatnya rentan ditempeli kotoran dan debu.
Ada kemungkinan juga daging kurban tercampur dengan bagian jeroan atau tertempeli darah. Oleh karena itu, untuk meminimalisir bakteri, sebaiknya daging kurban dicuci lebih dulu sebelum dimasak.
Sementara itu, pendapat yang disampaikan oleh Ahli Gizi Universitas Airlangga (UNAIR), Sapta Indra Puspikawati menyebut kalau daging kurban tidak seharusnya langsung dicuci memakai air kran.
Hal tersebut karena air kran merupakan media perkembangbiakan kuman dan bakteri.
Ia menyarankan untuk buang bagian terkena kotoran terlebih dahulu, baru kemudian dicuci bersih jika mau langsung dimasak.
Sedangkan jika mau disimpan, cukup dengan lap pakai tisu atau kain bersih sampai sisa kotoran dan darah terangkat.
Setelah itu, bekukan atau masukkan ke freezer mencegah pertumbuhan bakteri.
Penjelasan dari Healthline dan MedicalNewsToday mengapa daging kurban tidak dicuci karena mencuci daging dengan air bukan tindakan efektif menyingkirkan bakteri.(*)