Kartini Media
Ilustrasi mengalami trauma masa kecil. Foto: Freepik

Ada 9 Tanda Seseorang Mengalami Trauma Masa Kecil yang Terpendam, Jangan Disepelekan!

Terkadang peristiwa dialami semasa kecil tetap melekat hingga dewasa. Jika mengalami pengalaman buruk di masa itu, mungkin seseorang memiliki trauma masa kecil yang terpendam.

Trauma masa kecil tidak hanya berupa pelecehan fisik, emosional, atau seksual, namun juga paparan terhadap peristiwa traumatis.

Trauma adalah respons emosional tubuh terhadap peristiwa mengerikan seperti kecelakaan, pemerkosaan atau bencana alam. Ini juga bisa terjadi sebagai respons terhadap peristiwa yang membahayakan fisik atau emosional, seperti dikutip dari Halodoc.

Peristiwa ini bisa terjadi ketika anak-anak menyaksikan bencana alam, atau bahkan ketika mereka menyaksikan kekerasan di lingkungan sekitarnya.

Pengaruh trauma terhadap seseorang bergantung pada banyak hal, termasuk temperamen, sumber daya, dan lingkungan.

Dalam setiap kasus, penyembuhan atau perawatan secara rutin mungkin bisa berhasil.

Trauma masa kecil memberikan dampak emosional pada seseorang hingga dewasa.

Dalam beberapa kasus, penyebabnya tidak diketahui meskipun gejalanya bisa dikenali. Sering kali, gejalanya akan terjadi atau memburuk ketika kita sedang stres.

Melansir berbagai sumber, berikut tanda-tanda trauma masa kecil yang terpendam:

1. Kecemasan

Trauma masa kecil memicu risiko kecemasan akibat tubuh bereaksi dengan mengalirkan adrenalin. 

Mekanisme ini sebagai upaya otak menyuruh melawan atau meninggalkan situasi tidak nyaman itu. Hal ini biasanya dibarengi dengan peningkatan detak jantung dan perasaan mual.

2. Ketidakmampuan Mengatasi Perubahan

Berada di luar zona nyaman memicu perubahan emosi ekstrem secara terus-menerus sehingga mengganggu kehidupan atau hubungan sehari-hari.

 

Ada pengalaman buruk masa kecil menjadi penyebabnya.

3. Reaksi Berlebihan

 

Mungkin merasa tidak aman dekat orang baru dikenal karena mengingatkan pada seseorang pada masa lalu menyebabkan trauma.

4. Perubahan Suasana Hati yang Intens

Orang dengan trauma masa kecil bisa jadi memiliki emosi tidak terkontrol atau malah mati rasa.

Beberapa merasa sulit mengidentifikasi mengapa mereka merasa mudah tersinggung, stres, atau marah.

5. Tempat-tempat Tertentu Membuat Tidak Nyaman

Bau, suara, lingkungan, pemandangan, atau sensasi tertentu bisa menyebabkan ketidaknyamanan.

 

Misalnya, ketika berada di lift, ruang kecil serupa lainnya bisa menyebabkan kecemasan atau kepanikan.

6. Reaksi Kekanak-kanakan

 

Gejalanya seperti berbicara dengan suara seperti anak kecil, menunjukkan sikap keras kepala, dan memiliki ledakan emosi sulit dikendalikan.

7. Masalah Pengabaian

Dalam banyak kasus, orang seharusnya mengasuh anak justru malah menyakiti.

Hal ini bisa menyebabkan perubahan dalam pengembangan kepercayaan mengarah pada rasa takut ditinggalkan.

8. Sakit atau Menderita Penyakit Kronis

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan trauma masa kanak-kanak awal mungkin rentan mengembangkan rasa sakit atau penyakit kronis di kemudian hari.

9. Harga Diri Rendah

Masalah harga diri bisa jadi perwujudan ketakutan dihakimi, takut tidak bisa menyenangkan orang lain, tidak memiliki batasan pribadi atau kurang apresiasi diri.

 

Frustrasi, kecemasan sosial, dan ketidakpercayaan bisa terjadi dengan kondisi ini.(*)

Artikel Terkait