Kartini Media
Ilustrasi mengonsumsi makanan pemicu kanker. Foto: Freepik

Ada Makanan dan Minuman Bisa Picu Kanker, Perlu Hindari

Penyakit kanker merupakan penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia. Sampai saat ini, kanker menjadi salah satu penyakit paling ditakuti, bahkan termasuk penyakit paling mematikan di dunia.

Menurut WHO, kanker menjadi salah satu penyebab utama kematian secara global. Terhitung satu dari enam kematian terjadi karena kanker, pada tahun 2018.

Kanker paru-paru, prostat, kolorektal, perut dan hati adalah jenis kanker paling umum diderita oleh pria. Sementara kanker payudara, kolorektal, paru-paru, serviks, dan tiroid paling banyak menyerang wanita. 

Salah satu cara menurunkan risiko kanker dengan menerapkan gaya hidup sehat, termasuk mengatur pola makan. Menurut penelitian, pola makan sehat bergizi bisa mengurangi risiko kanker.

Dalam mengatur pola makan, harus memperhatikan makanan dan minuman berisiko memicu kanker dan perlu dihindari.

Berikut makanan dan minuman tak disarankan ahli kanker melansir Daily Mail dan berbagai sumber:

Daging Olahan

Makanan olahan diungkapkan ahli sangat cepat memicu risiko perkembangan sel kanker. Hal tersebut lantaran ada penambahan bahan pengawet membuat produk makanan bertahan lebih lama.

Alasan lain daging olahan bisa memicu kanker karena ada pada proses pengasapan hingga penambahan garam terlalu berlebihan.

Alkohol

Bagi peminum, alkohol sering diasosiasikan dengan minuman membantu tubuh untuk relaksasi. Tetapi hal ini tidak sejalan dengan Matthew Lambert selaku ahli gizi di World Cancer Research Fund (WCRF).

"Ketika berbicara tentang alkohol, sebenarnya tidak ada keuntungan untuk meminumnya. Kami memiliki bukti ilmiah bahwa semua jenis minuman beralkohol bisa menyebabkan setidaknya enam jenis kanker, termasuk kanker payudara dan perut," jelas Lambert.

Bahkan bagi Lambert, sedikit asupan alkohol bisa berdampak buruk untuk tubuh. Apalagi ketika alkohol diserap tubuh bisa memicu kerusakan sel dan menghentikan kemampuan tubuh memperbaiki sel secara alami.

Daging Merah

Daging merah diandalkan sebagai asupan protein utama memenuhi kebutuhan harian tubuh. Apalagi bagi mereka pegiat kebugaran dan menjalani program peningkatan massa otot.

Tetapi mengonsumsi daging merah secara sembarangan dan berlebihan tidak dianjurkan oleh ahli kanker. Steak, burger, hingga lamb chop atau daging domba panggang tidak disarankan dikonsumsi terlalu sering.

Banyak hasil penelitian mengungkapkan kaitan konsumsi daging merah dengan perkembangan beberapa jenis sel kanker dalam tubuh.

Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji tinggi lemak, garam, dan gula. Mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan disertai dengan kurang aktivitas fisik bisa memicu kenaikan berat badan secara berlebih atau obesitas.

Pada beberapa kasus, obesitas menyebabkan peningkatan kadar insulin dalam darah. Hal ini menjadi salah satu faktor meningkatkan risiko kanker ginjal dan kanker prostat.

Makanan Instan

Makanan instan terutama kemasan kaleng cukup berbahaya bagi kesehatan tubuh, bahkan bisa memicu kanker payudara. Sisi bagian dalam kaleng umumnya dilapisi dengan bisphenol-A (BPA), yaitu bahan kimia kurang baik bagi kesehatan tubuh.

Makanan Berpengawet

Makanan berpengawet mengandung zat nitrat berpotensi memicu kanker usus apabila dikonsumsi dalam jumlah besar.

Selain itu, jenis makanan ini memiliki kandungan garam dan lemak tinggi. Dimana, garam disebut-sebut bisa meningkatkan risiko kanker lambung.

Makanan Tinggi Garam

Rasa asin makanan memberikan kenikmatan. Namun, makanan tinggi garam menjadi salah satu pemicu kanker.

Garam memiliki efek karsinogenik mendorong pertumbuhan sel kanker, terutama pada pengidap infeksi Helicobacter pylori.

Makanan Tinggi Gula

Makanan dengan kadar gula tinggi membuat sulit menolaknya. Apalagi ketika sebagai makanan penutup untuk cuci mulut.

"Kami (sebagai ahli) menyarankan untuk meminimalisir asupan makanan olahan, berlemak dan manis. Seperti kue, biskuit, pastry, hingga minuman-minuman yang manis," lanjut Lambert.

Gula merupakan asupan yang baik untuk bakteri dalam tubuh. Ketika dikonsumsi terlalu berlebihan bisa memperparah inflamasi dan membuat tubuh berisiko tinggi atas perkembangan sel-sel kanker.

Gorengan

Ayam goreng, ikan goreng, hingga camilan seperti singkong goreng atau risol tak pernah absen dari kehidupan orang Indonesia.

Penggunaan minyak untuk menggoreng makanan bisa meningkatkan endapan lemak jenuh dalam tubuh manusia. Sementara ketika lemak jenuh terlalu banyak ada ancaman perkembangan setidaknya 13 jenis kanker di dalam tubuh manusia.(*)

Artikel Terkait