Google Tergeser, Gen Z Gunakan TikTok Sebagai Mesin Pencari Informasi Online
Kebiasaan Googling kini mulai tergeser tren baru. Generasi Z atau Gen Z tumbuh di era internet mulai
Mata silinder pada anak merupakan gangguan penglihatan ditandai dengan penglihatan kabur dari jarak jauh maupun kadang jarak dekat, dan lebih sensitif terhadap cahaya menyilaukan di malam hari.
Melansir dari laman Rumah Sakit Anak Boston, Amerika Serikat, astigmatisme atau mata silinder umum terjadi pada bayi dan sering hilang saat berusia 1 tahun.
Mata silinder lebih mungkin terjadi pada anak-anak dengan miopia (rabun jauh) atau hiperopia (rabun dekat).
Mata silinder pada anak tak bisa dicegah, tetapi American Ophtometric Association (AOA) merekomendasikan bahwa skrining penglihatan anak perlu dilakukan pada beberapa tahapan usia. Mulailah saat anak berusia 6 bulan.
Secara umum, penyebab mata silinder pada anak adalah dipengaruhi kelengkungan kornea mata tidak merata.
Melansir Klikdokter.com, dr. Dyan Mega Inderawati mengatakan penyebab mata silinder pada anak tersebut bisa bersifat genetik.
"Bisa diturunkan oleh orang tua, tapi tidak mutlak," ungkapnya.
Meski demikian, penyebab mata silinder pada anak dipengaruhi trauma, cedera, penyakit, dan riwayat operasi pada mata.
Gangguan mata membuat kornea semakin menipis dan berbentuk menjadi lebih kerucut disebut dengan Keratoconus bisa menjadi penyebab mata silinder pada anak, meskipun hal ini cukup jarang terjadi.
Gangguan mata silinder bisa dideteksi sejak dini sehingga penderita bisa berpartisipasi sebelum gejalanya semakin parah.
Terlebih lagi, kini teknologi kesehatan menangani gangguan pada mata sudah semakin canggih sehingga risiko menjadi lebih rendah.
Cara mengobati mata silinder yaitu memakai kacamata, menggunakan lensa kontak, dan menjalani operasi lasik.(*)