Prilly Latuconsina Puji Penyelenggaraan The Alpa Under 40
Prilly memuji program The Alpha Under 40 yang diusung HighEnd Magazine.
Berlimpah kebahagiaan akhirnya bisa menimang bayi setelah hamil sembilan bulan. Biasanya, usai melahirkan menghadapi tantangan baru berupa perubahan hormon.
Selama masa kehamilan, produksi hormon dalam tubuh ibu hamil kerap mengalami perubahan. Hal ini pun berdampak pada kondisi kesehatan ibu hamil secara fisik maupun psikis.
Namun tidak hanya saat masa kehamilan, setelah melahirkan seorang ibu berisiko mengalami masalah kesehatan karena hormon belum stabil. Apabila diabaikan, masalah ketidakstabilan hormon pada ibu bisa berdampak pada bayi yang baru dilahirkan.
Perubahan hormon ibu hamil bisa menyebabkan berbagai keluhan kesehatan termasuk mudah lelah, sakit kepala, dan mual. Bahkan, bisa memengaruhi suasana hati ibu hamil sehingga sangat sensitif dan mudah senang atau sedih tiba-tiba.
Hormon memengaruhi kehamilan di antaranya adalah estrogen, progesteron, oksitosin, prolaktin, human placental lactogen (hPL), dan human chorionic gonadotropin (hCG).
Hormon hCG dan hPL diproduksi selama kehamilan oleh plasenta. Fungsinya menjaga kehamilan dan perkembangan janin. Sementara hormon hPL menyiapkan nutrisi untuk janin dan merangsang kelenjar susu di payudara.
Hormon oksitosin berperan membantu proses persalinan dengan melenturkan leher rahim dan mendorong produksi ASI. Sedangkan, hormon prolaktin berfungsi menyiapkan jaringan payudara untuk menyusui dan membantu produksi ASI lebih banyak.
Melansir wyethnutrition, berikut cara menstabilkan hormon setelah melahirkan:
Cukup Tidur Berkualitas
Tidur sangat penting menstabilkan hormon, termasuk baru melahirkan. Biasanya baru melahirkan susah tidur nyenyak karena perlu menyesuaikan diri dengan rutinitas menyusui dan merawat bayi.
Untuk mengatasinya, tak perlu sungkan minta bantuan orang sekitar untuk menjaga bayi sebentar. Gunakan waktu berharga ini untuk istirahat.
Konsumsi Asupan Bergizi dan Sehat
Ibu baru melahirkan butuh tambahan kalori ekstra. Namun, bukan berarti bisa memilih sembarangan asupan.
Sulit mengendalikan nafsu makan atau minum. Hal itu disebabkan kurang tidur dan stres selama masa nifas bisa meningkatkan keinginan makan dan minum kurang sehat, seperti camilan berlemak, gorengan, minuman manis, dll.
Hal ini bukan hanya tidak sehat. Tapi bisa mengganggu keseimbangan hormon. Sebagai salah satu cara meningkatkan hormon estrogen setelah melahirkan bisa mengonsumsi makanan tinggi protein, lemak sehat, vitamin dan mineral.
Caranya dengan mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang 3 kali sehari ditambah camilan sehat 2 kali sehari di sela-sela jam makan utama.
Pilih jenis asupan yang sehat seperti daging sapi tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, dan buah sayur.
Cari Dukungan Orang Sekitar
Untuk meringankan beban bisa meluangkan waktu sejenak mengobrol dengan sahabat, teman, pasangan, orangtua, atau sesama ibu baru melahirkan.
Jika merasakan pikiran berkecamuk di kepala sulit dikendalikan, tidak ada salah meminta bantuan kepada psikolog.
Saat rasanya tubuh sangat kelelahan dan butuh istirahat atau sekadar me time untuk merawat diri, jangan sungkan juga untuk meminta dukungan orang sekitar.(*)