Kartini Media
Ilustrasi pandangan mata kosong dengan kelopak membesar menjadi tanda kejang absans. Foto: Freepik

Mengenal Kejang Absans Sering Tak Disadari Orangtua, Begini Tanda-tandanya

Anak mengalami kejang, orangtua harus sigap menangganinya. Salah satu jenis kejang adalah kejang absans. Kejang absans atau absence seizure adalah jenis kejang epilepsi umum terjadi pada anak-anak.

Mengenal Kejang Absans

Kejang absans atau petit mal ini mungkin sangat dicemaskan orangtua. Maka dari itu, perlu mengenali tanda-tanda kejang absans.

Kejang absans merupakan jenis kejang singkat membuat seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran, hanya berlangsung kurang dari 15 detik, dan umumnya tidak memicu masalah dalam jangka waktu lama.

Kejang absans merupakan bagian dari kondisi epilepsi, yaitu kondisi menyebabkan terjadi kejang. Sementara itu, kejang terjadi akibat aktivitas otak yang tidak normal.

Kejang ini sering kali dipicu oleh periode hiperventilasi, yaitu ketika seseorang mengambil napas dalam-dalam dengan cepat.

Absence seizure umumnya terjadi pada anak berusia antara 4 hingga 14 tahun. Seorang anak mungkin mengalami 10, 50, atau bahkan 100 kali kejang absans dalam satu hari dan mungkin tidak mereka sadari.

Selama absence seizure berlangsung, seseorang mungkin terlihat seperti sedang menatap kosong dan tidak responsif.

Kejang petit mal jarang berlanjut hingga dewasa. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan kejang absans bisa terjadi di segala usia.

Kejang absan tidak diketahui penyebabnya, kemungkinan besar karena adanya mutasi pada genetik anak.

Selain faktor genetik, jenis kelamin perempuan lebih berisiko tinggi terkena kejang absans dibandingkan laki-laki. 

Namun, penderita bisa mencegah terjadi serangan kejang sewaktu-waktu dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti dikutip dari berbagai sumber:

  • Tidur cukup kurang lebih 7–9 jam setiap hari.
  • Mengonsumsi makanan tinggi serat.
  • Mengelola stres bagi orang dewasa.
  • Mengonsumsi obat secara rutin sesuai anjuran dokter.

Tanda-tanda Kejang Absans

Melansir laman Siloam Hospitals, sejumlah gejala muncul menandakan kejang absans sebagai berikut:

  • Tiba-tiba menghentikan pembicaraan di tengah kalimat.
  • Kelopak mata membesar.
  • Membuat gerakan tangan secara tiba-tiba.
  • Tiba-tiba terdiam atau tidak bergerak di tempat tanpa terjatuh.
  • Posisi tubuh condong ke depan atau belakang.
  • Pandangan mata kosong.
  • Membuka dan menutup mulut dengan suara kencang.
  • Bisa kembali melakukan aktivitas dengan normal setelah kejang berakhir.(*)

Artikel Terkait