Dalam daftar 500 tokoh Islam berpengaruh di dunia 2025 dirilis The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), terdapat beberapa tokoh muslimah di dalamnya. Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan menjadi satu-satunya muslimah berada di peringkat 50 teratas.
Selain itu, ada juga muslimah mendapat Penghargaan Terhormat atau Honourable Mentions.
Tokoh Muslimah Berpengaruh di Dunia
Dijelaskan pemeringkatan nomor diberikan pada 50 tokoh Islam teratas, sementara 450 lain dibagi sesuai kategori tanpa pemeringkatan nomor untuk menghargai kontribusi di bidang masing-masing.
Berikut kategori pengaruh dibagi ke dalam 13 bidang:
Berikut 6 muslimah berpengaruh di dunia 2025:
1. Presiden Tanzania Samia Suluhu Hasan
Presiden Tanzania Samia Suluhu Hasan berada di urutan ke-35 dalam peringkat 50 teratas Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia 2025. Ia menjadi presiden menggantikan Presiden John Magufuli yang wafat pada 2021.
Presiden Samia Suluhu Hasan mendapat pujian karena pendekatannya mendorong investasi dan pariwisata serta meredakan ketegangan dengan negara-negara tetangga, khususnya dengan Kenya terkait Pelabuhan Bagamoyo.
Kiprahnya di dalam negeri, seperti mencabut larangan unjuk rasa dan kegiatan politik, membebaskan pemimpin oposisi dan lainnya dari penjara, serta membatalkan tindakan lain diberlakukan pendahulunya.
Dr. Ingrid Mattson. Foto: YouTube
2. Dr. Ingrid Mattson
Dr. Ingrid Mattson adalah salah satu tokoh muslimah asal Kanada berpengaruh bergerak di bidang Ilmiah. Ia merupakan Ketua Komunitas London dan Windsor dalam Studi Islam di Huron University College di Western University Kanada.
Kiprahnya, pada akhir 2018, Mattson mendirikan sebuah proyek besar bernama Hurma. Melalui proyek tersebut ia melakukan penelitian, pendidikan, pelatihan dan protokol untuk pengawasan profesional bagi para imam, dewan masjid dan lainnya.
Loujain Al-Hathloul. Foto: @ninamanadhar
3. Loujain Al-Hathloul
Loujain Al-Hathloul bergerak di bidang isu sosial. Ia adalah aktivis perempuan asal Saudi memperjangkan hak-hak perempuan
Al-Hathloul merupakan kritikus yang keras terhadap hukum yang melarang perempuan mengemudi di Arab Saudi. Ia menggunakan media sosial untuk menentang hal tersebut dan sistem perwalian laki-laki.