Kartini Media
Ilustrasi mengajarkan ilmu agama sejak dini. Foto: Freepik

Cara Mendidik Anak ala Rasulullah SAW, Yuk Ikuti!

Anak merupakan titipan Allah SWT, suatu saat mereka harus hidup mandiri dan tidak bergantung pada orangtua.

Karena itu, anak harus dibekali akhlak, ilmu, dan keimanan. Begitu juga orangtua, harus bersungguh-sungguh mendidik anak agar bisa menjalani kehidupan dengan pengetahuan dan pengajaran dari orangtua.

Allah berfirman dalam Attahrim 6:

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah malaikat yang kasar dan keras yang tidak durhaka terhadap perintah Allah dan menjalankan apa yang Allah perintahkan.”

Rasulullah SAW memiliki empat putri, semuanya lahir dari rahim Khadijah. Putri pertama adalah Zainab, kedua adalah Rukayyah, ketiga adalah Ummu Kultsum dan keempat adalah Fatimah.

Takdir belum mengizinkan melihat anak laki-lakinya tumbuh besar, karena Allah SWT menghendaki anak laki-laki Rasulullah SAW wafat di usia muda.

Rasulullah SAW menjalankan peranannya sebagai ayah yang baik bagi anak-anak perempuannya. Rasulullah SAW adalah sebaik-baiknya pendidik. Anak-anak Rasulullah SAW, tidak ada durhaka, bermaksiat ataupun berbuat zalim kepada sesamanya.

Berikut adalah cara mendidik anak ala Rasulullah SAW dirangkum dari yatimmandiri.org:

1. Kenalkan Agama Sedini Mungkin

Maksudnya bukan saat anak sudah usia sekolah atau hampir baligh, atau ketika anak sudah mulai berbicara dan bisa membaca, namun dimulai dari saat anak masih di dalam kandungan.

Menurut penjelasan medis, janin bukan sekadar gumpalan daging diberi detak jantung, tapi bisa menyerap informasi dari luar. Beberapa contohnya adalah:

  • Orangtua sering mengaji/membaca Al-Qur’an.
  • Bisa juga diputarkan rekaman lantunan ayat-ayat suci Al Quran.
  • Lihat video-video ceramah ustad.
  • Lebih rajin beribadah, misalnya salat wajib tepat waktu dan perbanyak salat sunnah.
  • Perbanyak dzikir.
  • Ketika balita orangtua bisa mengajarkan agama secara langsung seperti mengajak mengaji, ajarkan gerakan dan bacaan shaat, dan sebagainya.

2. Berikan Pendidikan Akhlak

Pendidikan akhlak berperan besar pada pembentukan karakter anak dan akan menjadi bekal utama ketika sudah dewasa. Menurut orang bijak, orang minim ilmu namun memiliki akhlak yang bagus jauh lebih baik daripada orang berilmu tinggi, sombong dan tidak berakhlak.

3. Ajarkan Tanggung Jawab dan Amanah

Rasulullah SAW begitu amanah diberi gelar Al Amin artinya terpercaya. Anak tumbuh menjadi pribadi bertanggung jawab dan amanah, maka orangtua tidak cukup hanya memberi teori namun harus disertai contoh. Misal dalam kehidupan sehari-hari, beri anak tanggung jawab membereskan mainan selesai dimainkan.

Usia sekolah, ajarkan anak mengenai tanggung jawab mengerjakan tugas-tugas sekolah. Tanggung jawab utama lainnya adalah salat 5 waktu jika anak sudah menginjak usia 7 tahun.

4. Ajarkan Memilih Teman

Menurut salah satu hadits diriwayatkan Imam Abu Dawud dan Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda bahwa bagaimana seseorang bersikap akan sangat tergantung pada teman-temannya, karena itu sebaiknya pilih teman yang baik.

5. Ajarkan Salat

Mengajarkan salat kepada anak sudah pasti menjadi salah satu cara mendidik anak ala Rasulullah SAW wajib diikuti umat Islam. Anak harus sudah salat usia 7 tahun dan jika sampai usia 10 tahun salatnya masih sering absen maka orangtua harus tegas.

6. Pisahkan Anak Beda Gender

Menurut Rasulullah SAW, anak perempuan dan laki-laki harus terpisah kamar saat usia 7 tahun.

Orangtua perlu menjelaskan kepada anak mengapa tidak boleh lagi sekamar, dan ajarkan juga untuk tidak mandi bersama atau melepas pakaian di depan lawan jenis termasuk saudara kandung.

7. Jangan Mudah Memarahi Anak

Memarahi anak apalagi dengan intensitas cukup sering bisa berdampak pada emosional, psikis, dan karakter anak. Anak-anak memiliki orangtua tipe ini terbukti lebih mudah marah dan bahkan sebagian lagi memiliki dendam terhadap orang tuanya.

8. Berikan Cinta Kasih

Menurut para sahabat, Rasulullah SAW merupakan sosok ayah dan kakek penuh cinta kasih. Bahkan tanpa ragu menunjukkan rasa sayangnya di depan masyarakat, sehingga membuat anak-anaknya merasa dicintai.

9. Jadilah Teladan

Orangtua bisa menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan, dan orangtua bisa menjadi teladan untuk anak-anaknya. Berbagai cara di atas hanya akan berhasil jika orangtua mencontohkannya, bukan sekadar memberi teori.

Sebab, anak merupakan pengamat sekaligus peniru ulung. Jika orang tuanya disiplin, maka anak akan mencontoh, jika orangtua sering berkata kasar anak akan mengikutinya.(*)

Artikel Terkait