Kartini Media
Halima Aden. Foto: Getty Images

Halima Aden Model Hijab Tampil di Vogue, Ini Profilnya

Sampul majalah Vogue Arabia edisi Mei 2023 memajang potret mantan model Halima Aden. Ini pertama kali Aden kembali setelah mundur dari dunia modeling tahun 2020.

Dikutip dari situs web majalah mode itu, Aden tidak asing dengan Vogue Arabia, pertama kali menghiasi sampul majalah pada tahun 2017, kala itu, ia merupakan model berhijab pertama mejeng di sampul Vogue secara global.

Memilih Agama

Proyek ini disambut pujian di seluruh dunia, perempuan berhijab akhirnya merasa terwakili di halaman depan majalah mode ternama.

Namun, beberapa bulan kemudian, Aden memutuskan berhenti karena keyakinan agamanya.

Dalam percakapan dengan pemimpin redaksi majalah itu, Manuel Arnaut menerangkan cerita sampul majalah menampilkan penampilan Aden dengan busana Chanel, Schiaparelli, hingga Dior. Aden membahas alasan yang membuatnya memilih agama daripada karier mode.

"Menjelang akhir karier saya, dalam pemotretan, jilbab saya jadi lebih berani. Itu sangat eksperimental, dan saya akui saya juga berperan di dalamnya," kata Aden kala itu.

Halima Aden pada cover majalah Vogue Arabia. Foto: Vogue

Sempat ‘Comeback’

Tahun 2021, Aden sempat comeback dengan harapan menciptakan perubahan daripada mengubah dirinya sendiri, lapor Page Six, 17 Desember 2021.

"Saya ingin kembali bekerja dengan merek yang memiliki nilai inti yang sama dengan saya," kata Aden.

"Penting bagi saya bahwa saya kembali dengan cara saya sendiri, dan saya sangat bersyukur memiliki kesempatan untuk melakukan hal-hal dengan cara saya," ucap Aden.

Kala itu, Aden bekerja sama dengan Vita Coco sebagai juru bicara inisiatif dampak sosial merek tersebut. Proyek Vita Coco mendukung komunitas petani kelapa di Filipina dan Sri Lanka.

Aden juga sempat dinobatkan sebagai duta merek global pertama Modanisa, modest fashion retailer.

"Saya jadi sangat sadar dengan siapa saya bermitra dan apa yang menyebabkan saya mendukung (inisiatif mitranya)," terangnya.

Meski tidak semua pengalaman modelingnya positif, Aden menyadari dampak ketenarannya terhadap orang lain yang memiliki keyakinan yang sama dengannya.

Profil

Halima Aden, kelahiran September 1997 merupakan pengungsi Somalia Amerika dari Kenya dan berhasil menjadi supermodel berhijab pertama di dunia. Ia pernah mengikuti ajang Miss Minnesota USA.

Aden menjadi perempuan Somalia pertama berlaga dan berhijab di kontes kecantikan terbesar itu. Dengan hadirnya Aden, warna kontestan Miss Universe 2020 semakin meriah.

Kehadiran Aden menjadi kuda hitam. Di ajang tersebut Aden memiliki tinggi badan 165 sentimeter menyebut berencana menjadi wakil perdana Somalia.

"Setiap orang dilahirkan untuk menonjol, dan kita semua harus merangkul perbedaan satu sama lain. Dunia akan menemui Anda di tempat Anda berdiri," kata Aden.

Tahun yang sama, Aden sempat mengatakan pada Tommy Hilfiger dalam sebuah wawancara BBC World Service bahwa ia merasa seperti minoritas dalam minoritas.

Aden mengungkap bahwa jelang akhir karier sebagai model, ia merasa sangat jauh dari jati dirinya dan telah kehilangan kendali atas identitasnya.

Ia menyebut industri fashion sangat eksploitatif. Model, sambung Aden, adalah pihak yang mudah dieksploitasi, terutama model-model muda.

Maka itu, Aden menyerukan agar lebih banyak keragaman di antara kru rias, penata rambut, dan penata gaya yang bekerja di lokasi.

Aden berkata, "Ini bukan hanya tentang memiliki catwalk yang beragam. Ini juga tentang orang-orang di belakang layar".(*)

Artikel Terkait