Google Tergeser, Gen Z Gunakan TikTok Sebagai Mesin Pencari Informasi Online
Kebiasaan Googling kini mulai tergeser tren baru. Generasi Z atau Gen Z tumbuh di era internet mulai
Saat dihadapkan pada berbagai situasi, seorang umat Islam hendaknya mengucapkan "Masya Allah" atau "Subhanallah". Arti "Subhanallah" kerap kali disamakan dengan "Masya Allah". Hal ini disebabkan karena kedua kalimat tersebut diucapkan umat Islam saat tertegun melihat keindahan ciptaan Allah SWT. Namun, keduanya memiliki arti berbeda.
"Subhanallah" adalah Maha Suci Allah, bentuk pujian dan doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT. Hal ini memang berlaku pula bagi kalimat "Masya Allah", namun maknanya perlu dipahami.
Dijelaskan dalam buku "Yuk Ucapkan Subhanallah" susunan Dian K (2019), mengucapkan kalimat thayyibah merupakan adab berbicara yang dianjurkan Rasulullah SAW. Umat Islam bisa mengucapkannya saat terlibat percakapan sehari-hari dengan orang lain.
Ada beberapa kalimat thayyibah bisa diucapkan, salah satunya yaitu "Masya Allah" dan "Subhanallah". Kedua kalimat tersebut memiliki arti yang berbeda.
Arti Masya Allah
Dikutip dari buku "Panduan A-Z Memahami Al-Qur'an" karya Mokhtar Stork (1999), kalimat "Masya Allah" memiliki arti sesuatu dikehendaki Allah. Kalimat tersebut mencerminkan kemampuan umat Islam menerima segala keputusan berasal dari Allah SWT, setelah mengusahakan segala upaya.
Kalimat "Masya Allah" merupakan sunnah Rasulullah SAW. Suatu hari, Rasulullah SAW berkata pada Amir bin Rabi'ah r.a., "Mengapa engkau tidak mendoakan keberkahan ketika melihat hal menakjubkanmu?" (HR. Ahmad)
Berdasarkan pada hadits tersebut, umat Islam dianjurkan mengucapkan kalimat "Masya Allah" atau "Masya Allah Tabarakallah". Tujuannya, mengakui segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT.
Selain itu, dikutip dari kitab Tafsir Al Quranul Karim surat Al Kahfi, arti "Masya Allah" yang pertama adalah "Inilah yang dikehendaki oleh Allah SWT" dimana merujuk pada lafaz utuhnya yaitu "Hadzaa maa syaa Allah". Arti dari tafsir tersebut menunjukkan bahwa apa yang terjadi dan dialami oleh umat Islam atas kehendak Allah SWT.
Arti Subhanallah
Dalam bahasa, "Subhanallah" memiliki arti Maha Suci Allah. "Subhanallah" termasuk kalimat tasbih bisa dibaca sebagai lantunan dzikir.
Kalimat "Subhanallah" disunahkan diucapkan setelah selesai melaksanakan salat. Arti "Subhanallah" merupakan salah satu kalimat dzikir atau lafal tasbih paling sering diucapkan oleh umat Islam.
Dikutip dari buku "Seri Kalimat Thayyibah: Subhanallah" susunan Ririn Astutiningrum (2018), umat Islam dianjurkan mengucapkan kalimat tasbih ketika melihat keburukan. Tujuannya mensucikan Allah dari segala sifat keburukan.
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nur ayat 16, yang artinya:
"Dan mengapa kamu tidak berkata di waktu mendengar kabar bohong itu. Sekali-kali tidak pantas bagi kami mengatakan ini. Maha Suci Allah, ini adalah dusta yang besar".
Selain itu, dalam Surat Ali Imran ayat 41, Allah SWT berfirman yang artinya: Berkata Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa istriku telah mengandung)".
Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".
Rasulullah SAW mengungkapkan bahwa kalimat tasbih sangat disukai oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadist, beliau bersabda yang artinya:
"Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai Allah Yang Maha Pengasih, yaitu kalimat 'Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil 'azhim' (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung)." (HR. Bukhari Muslim)
Perbedaan
Meskipun kerap disamakan, namun secara harfiah arti "Subhanallah" berbeda dengan "Masya Allah".
Arti "Subhanallah" jika diterjemahkan dari bahasa Arab yakni ‘Maha Suci Allah’, sedangkan secara harfiah arti dari "Masya Allah" yakni ‘apa yang dikehendaki oleh Allah, maka hal itulah yang terjadi’.
Kedua istilah ini kerap kali digunakan ketika seorang umat Islam mengagumi ciptaan Allah SWT.
Pengucapan "Masya Allah" digunakan mengekspresikan rasa kagum terhadap ciptaan Allah SWT, saat melihat sesuatu yang indah, membahagiakan, dan bersifat baik.
Sedangkan, pengucapan "Subhanallah" ditujukan untuk hal-hal mengherankan, aneh, tidak lazim, dan bersifat negatif atau kabar buruk.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, suatu hari lafal tasbih "Subhanallah" pernah diucapkan oleh Rasullulah ketika menyaksikan peristiwa yang tidak diinginkan.(*)