Kartini Media
Ilustrasi bermain game online. Foto: Freepik

Efek Bermain Game Online, Bukan Cuma Bikin Kecanduan

Bermain game online memang menyenangkan, apalagi memiliki banyak waktu senggang untuk bermain. 

Di zaman serba digital ini, bermain game online sering dijadikan opsi melepas rasa penat. Tidak usah pergi ke luar rumah, hanya dengan gadget, seseorang bisa mengunduh berbagai jenis permainan disukai.

Namun, apabila anak tidak berhenti bermain game, orangtua perlu cemas. Alasannya, bagi sebagian orang bermain game online bisa bersifat adiktif alias kecanduan.

Kecanduan dalam kondisi ini dikenal sebagai gaming disorder. Saat seseorang mengalami gaming disorder, maka ada perubahan fungsional dan struktural dalam sistem saraf, terutama pada sistem mengatur perasaan senang, belajar, dan motivasi.

Sebaiknya tidak memandang sebelah mata kecanduan game online.

Dilansir dari Psychology Today, penelitian menunjukkan bahwa jalur yang ada di otak depan, tepatnya neurotransmitter menghasilkan dopamin menjadi aktif ketika seseorang bermain video game.

Reaksi ini sama seperti orang menggunakan obat-obatan seperti heroin. Pada pecandu game online mengalami peningkatan dopamin dua kali lipat. Sedangkan pada pengguna heroin, kokain, atau amfetamin, peningkatan dopamin terjadi sekitar 10 kali lipat.

Termasuk Gangguan Mental

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa kecanduan game atau game disorder sebagai gangguan mental. Para ahli di WHO menambahkan kecanduan game ke dalam International Statistical Classification of Diseases (ICD) ke-11 .

Draf dokumen ICD tersebut menggambarkan sebagai pola perilaku bermain game yang terus-menerus atau berulang begitu parah, sehingga "mendahulukan (game) dari kepentingan hidup lainnya".

Bahkan, di beberapa negara mengidentifikasi bahwa kencanduan game sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama.(*)

Artikel Terkait