Kartini Media
Ilustrasi blogger membuat konten viral. Foto: Freepik

Psikolog: Dampak Sering Menirukan Konten Viral di Medsos, Tanda Miliki Masalah Mental

Konten viral di media sosial bisa menyebabkan seseorang ikut-ikutan membuat konten tersebut. Kebiasaan menirukan konten-konten itu ternyata punya dampak buruk bagi seseorang.

Mereka suka menirukan konten viral karena tidak mau dianggap ketinggalan dan merasa fear of missing out (FOMO) karena takut dianggap tertinggal dari orang lain.

"Bisa memang karena takut tertinggal dari orang-orang lain, fear of missing out. Namun sering kali ini juga mencakup masalah kurang percaya diri sehingga ikut-ikutan orang lain. Kurang percaya diri itu masalah mental," ujar psikolog klinis dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI), Anna Surti Ariani, dikutip dari Tempo.com. (26/2/2025).

Psikolog dan psikoterapis yang biasa disapa Nina itu mengatakan mengikuti tren yang viral juga bisa menjadi tanda masalah mental lain seperti menyenangkan orang lain.

"Masalah mental lain yang mungkin terjadi misalnya pleasing others atau maunya menyenangkan orang lain dibanding mendengarkan diri sendiri. Jika yang viral itu berbahaya, beberapa orang melakukannya karena punya kebutuhan tinggi akan tantangan, tapi bisa juga jadi masalah mental," kata Nina dikutip dari Tempo.com. (26/2/2025).

Dalam keterangan yang sama Nina juga mengungkapkan kebiasaan mengikuti tren viral membuat orang jadi punya kesempatan melakukan hal negatif hingga bisa merugikan lingkungan sekitar, seperti merusak fasilitas umum, terjadi pada beberapa orang yang secara sosial bermasalah.

Apabila mengikuti sesuatu yang viral sudah menjadi candu, untuk menghentikannya perlu bantuan intensif profesional, yaitu psikolog klinis dan psikiater, serta yang punya keterampilan psikoterapi.

Lebih lanjut, Nina mengatakan pendekatan oleh orang terdekat penting untuk membantu orang yang sudah kecanduan agar mau datang ke tempat praktek profesional sehingga tidak semakin berlanjut merugikan diri sendiri dan orang lain.

"Untuk membuat orang yang kecanduan mengikuti yang viral itu mau datang ke profesional bisa dengan pendekatan oleh orang yang mengenal dia dan menyampaikan bahwa ikut-ikutannya ini sudah merugikan dia. Misalnya, membuat dia jadi bolos sekolah atau bahkan tidak bekerja, membahayakan diri atau orang lain," ungkap Nina.(*)

Artikel Terkait