Kartini Media
Atlet Tinju Aljazair Imane Khelif. Foto: Richard Pelham/Getty Images

Atlet Tinju Aljazair Imane Khelif Tersandung Kontroversi Gender, Disebut Mengidap Swyer Syndrome

Nama atlet tinju Aljazair Imane Khelif mencuat usai berlaga di Olimpiade Paris 2024. Imane Khelif menjadi sosok pembicaraan banyak orang saat ia bertanding melawan atlet tinju Italia Angela Carini.

Khelif hanya butuh waktu kurang dari satu menit tepatnya 46 detik untuk membuat Carini menyerah dalam pertandingan tinju kategori perempuan di North Paris Arena, Kamis (1/8/2024).

Keikutsertaan Imane Khelif ramai diperbincangkan. Petinju perempuan ini mempunyai biologis laki-laki. Khelif merupakan salah satu dari dua petinju dengan biologis laki-laki diizinkan bertarung pada nomor perempuan di Olimpiade Paris 2024.

Dia didiskualifikasi dari kejuaraan dunia tinju perempuan tahun lalu karena gagal menjalani tes testosteron dan kelayakan gender.

Khelif mempunyai perawakan tubuh seperti laki-laki serta punya kromosom XY (kromosom umumnya ada pada laki-laki), dianggap bukan lawan setara bagi Carini.

Mengacu dari NBCNewYork, kondisi yang dialami Imane Khelif kemungkinan terkait perbedaan pertumbuhan seksual atau differences in sexual development (DSD) jenis swyer syndrome. 

Menurut dari NHS, DSD adalah kondisi langka yang kompleks melibatkan gen, hormon, dan organ reproduksi berbeda dibandingkan orang lain.

Terkadang, kondisi langka ini bisa menyebabkan seseorang perempuan memiliki kromosom XY.

Merujuk laman National Organization for Rare Disorder (NORD) dan National Library of Medicine, salah satu bentuk DSD membuat perempuan memiliki kromosom laki-laki adalah swyer syndrome.

Selain itu, ada juga kemungkinan Imane Khelif mengidap swyer syndrome.

Menurut NHS, swyer syndrome bisa memicu seseorang memiliki masing-masing satu kromosom X dan Y di tiap sel. Meski kombinasi kromosomnya laki-laki, tetapi dalam perkembangannya, pengidap kondisi ini memiliki organ reproduksi seperti perempuan.

Di sisi lain, Carini meminta maaf kepada Imane Khelif dan sedih dengan kontroversi yang ada.

"Semua kontroversi ini membuat saya sedih," kata Carini kepada surat kabar Italia Gazzetta dello Sport.

"Saya juga turut prihatin dengan lawan saya. Jika IOC mengatakan dia bisa bertarung, saya menghormati keputusan itu," tambahnya.(*)

Artikel Terkait