Kartini Media
Ilustrasi perempuan mengalami dehidrasi. Foto: Freepik

Bisa Dicoba! Begini Cara Atasi Masalah Perut dan Pernapasan Selama Musim Panas

Belakangan ini, musim panas melanda Asia termasuk Indonesia. Para ahli kesehatan memperingkatkan untuk melakukan upaya pencegahan berbagai penyakit yang disebabkan suhu panas.

Dehidrasi merupakan masalah umum dihadapi orang selama musim panas dan hal ini menyebabkan berbagai masalah perut dan pernapasan.

“Selama musim panas, tubuh kehilangan banyak air. Jika tidak melakukan perawatan yang tepat, dapat mengalami dehidrasi dan masalah lambung, rasa mual dan perasaan sangat lemah, " jelas Dr. Alok Agarwal dikutip dari IndiaToday.in.

Suhu panas bisa menyebabkan pencernaan terganggu karena bakteri pada saluran pencernaan bisa menyebabkan diare.

Mengonsumsi makanan di tempat terbuka bisa menyebabkan masalah lambung.

Setelah fungsi pencernaan berkurang menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sembelit, mulas, dan sindrom iritasi usus besar.

Agarwal menerangkan musim panas juga bisa menyebabkan masalah pernapasan.

"Masalah pernapasan akibat panas ketika jumlah serbuk sari meningkat dan polusi meningkat, maka alergi pun muncul. Sinar matahari langsung dapat menyebabkan batuk, pilek dan sesak napas," kata Agarwal.

Untuk menghindari masalah perut dan pernapasan selama musim panas, Dr. Vijay Kumar Gurjar menyarankan langkah-langkah pencegahan yang bisa diikuti.

Tetap terhidrasi: Minumlah banyak air sepanjang hari untuk mencegah dehidrasi dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Makan makanan ringan: Pilihlah makanan ringan mudah dicerna. Hindari makanan berat dan berminyak karena bisa memperburuk masalah perut.

Hindari makanan pedas dan asam: Makanan ini bisa mengiritasi lambung dan memperburuk keadaan. Pilihlah makanan rendah lemak.

Tetap sejuk dan berventilasi: Carilah lingkungan ber-AC atau gunakan kipas angin menjaga suhu tetap rendah dan menjaga aliran udara dengan baik.

Beristirahatlah di tempat teduh: Batasi paparan sinar matahari langsung dan carilah tempat teduh mengurangi ketegangan pada sistem pernapasan .

Pantau kualitas udara: Periksa indeks kualitas udara dan hindari aktivitas di luar ruangan saat tingkat polusi tinggi.

Ingatlah, jika gejala terus berlanjut atau memburuk, penting segera mencari bantuan medis.(*)

Artikel Terkait