Kartini Media
Ilustrasi perempuan hamil. Foto: Freepik

Hamil dan Melahirkan Usia 40 Tahun ke Atas, Berikut Risiko Mengintai

Artis peran Kiki Amalia dan suaminya, Agung Nugraha tengah berbahagia. Pasangan yang menikah pada 27 November 2022 dikaruniai anak pertama pada Rabu, 28 Februari 2024.

Kiki Amalia melahirkan putri pertamanya secara normal. Sang bayi memiliki berat badan 2,9 kilogram dan panjang badan 47 sentimeter. Kiki Amalia hamil dan melahirkan di usia tak lagi muda, 42 tahun.

Memiliki bayi atau hamil usia 40 tahun menjadi kejadian semakin umum. Center for Disease Control and Prevention (CDC), menjelaskan bahwa angka hamil usia 40 tahun meningkat sejak tahun 1970-an, dengan jumlah kelahiran pertama pada perempuan usia 40 hingga 44 tahun.

Risiko Hamil dan Melahirkan Usia 40 Tahun ke Atas

Para ahli menganjurkan perempuan agar hamil usia 40 tahun ke bawah untuk meminimalkan risiko kesehatan. 

Namun, ada kalanya perempuan baru diberikan kesempatan mengandung buah hati pertama ketika melintasi batas usia aman tersebut.

Hamil usia 35 tahun ke atas termasuk sebagai kehamilan geriatri. Risiko kesehatan hamil ini lebih tinggi jika dibandingkan ibu hamil anak pertama di usia 35 tahun ke bawah.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSIA Grand Family, dr. Gahrani Chen, Sp.OG menjelaskan usia ideal kehamilan bagi seorang ibu di umur 25 hingga 35 tahun.

Selain itu, lanjut Gahrani, pada periode tersebut organ-organ reproduksi bekerja secara optimal.

Alasan lain hamil usia 40 tahun berisiko karena pada umur 25 hingga 35 tahun, sel-sel telur berada dalam rahim dalam kondisi terbaik. Tidak hanya itu, secara mental ibu juga sudah siap.

"Perlu diketahui bahwa kualitas sel telur dapat mengalami penurunan seiring berjalannya waktu, baik karena paparan polusi maupun karena asupan gizi dan gaya hidup yang kurang sehat," kata Gahrani dikutip dari Liputan6.com.

Melansir Healthline, beberapa ibu hamil di usia 40 tahun ke atas cenderung kurang bugar jika dibandingkan ibu hamil di usia 20 sampai 30 tahunan.

Perempuan hamil ketika usia tidak lagi muda relatif mudah lelah, sensitif terhadap nyeri, dan lebih merasakan ketidaknyamanan selama kehamilan.

Namun, risiko kesehatan ini bisa diantisipasi, asalkan ibu hamil usia 40 tahun ke atas menjalankan gaya hidup sehat, rajin berolahraga, dan aktif bergerak.

Ibu hamil mengandung buah hati di usia lanjut bisa menjaga kebugarannya dengan berolahraga secara aman. Pilihannya bisa berjalan kaki, yoga, atau berenang.

Selain itu, ibu hamil usia 40 tahun ke atas lebih berisiko terkena penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit tiroid.

Beberapa penyakit kronis tersebut bisa meningkatkan risiko keguguran, preeklamsia, atau bayi lahir prematur.

Jika ibu hamil memiliki penyakit kronis sebelum hamil, ada baiknya berkonsultasi ke dokter, mengelola penyakit dengan baik, dan memastikan tubuh fit sebelum menjalani kehamilan.

Peluang Melahirkan Bayi Down Syndrome

Setiap ibu hamil sebaiknya menjalani tes genetik sebelum menjalani program kehamilan atau sebelum hamil, termasuk ibu hamil.

Salah satu tujuannya menakar faktor risiko down syndrome pada bakal janin dikandung kelak.

Menurut National Down Syndrome Society, ibu hamil usia 40 tahun ke atas memiliki peluang 1 dari 100 melahirkan bayi dengan down syndrome.

Mengutip Alodokter, Down syndrome adalah kelainan genetik menyebabkan penderita memiliki tingkat kecerdasan rendah dan kelainan fisik yang khas.

Gejala down syndrome bisa ringan atau berat, bahkan menyebabkan penyakit jantung.

Down syndrome atau sindrom Down merupakan kelainan genetik cukup sering terjadi. Data WHO memperkirakan 3000 hingga 5000 bayi terlahir dengan kondisi ini setiap tahunnya.

Dengan terapi dan dukungan yang tepat dan diberikan sejak dini, penderita Down syndrome bisa hidup lebih baik dan produktif.(*)

Artikel Terkait