Google Tergeser, Gen Z Gunakan TikTok Sebagai Mesin Pencari Informasi Online
Kebiasaan Googling kini mulai tergeser tren baru. Generasi Z atau Gen Z tumbuh di era internet mulai
Begadang mengerjakan tugas kuliah atau menyelesaikan pekerjaan bisa membuat kekurangan tidur karena durasi tidur 7-8 jam menjadi berkurang.
Melansir National Library of Medicine, durasi tidur 7–9 jam semalam dianggap tepat mendukung kesehatan bagi orang dewasa berusia 18–60 tahun, dengan rata-rata optimal 7,5 jam.
Meningkatnya tuntutan profesional dan sosial, meluas penggunaan komputer dan media elektronik lainnya mengurangi durasi tidur rata-rata dari 9 jam semalam pada tahun 1910 menjadi 7,5 jam pada tahun 1975, dan kurang dari 7 jam saat ini.
Kurang tidur karena “jet lag sosial” meningkat, diperkirakan seperempat orang dewasa, dan persentase lebih besar dari anak-anak dan remaja kurang tidur, karena tidur 5–6 jam semalam selama seminggu menjadi semakin umum.
Tidur cukup sangat penting menjaga kesehatan fisik, mental, dan fungsi emosional
Kurang tidur bisa menimbulkan mata mengantuk pada siang hari. Efek kurang tidur ternyata tidak sesederhana itu. Faktanya, durasi tidur tidak tercukupi dengan baik bisa memengaruhi berat badan yakni menaikkan berat badan.
Mengutip Mayo Clinic, insomnia atau orang tidur kurang dari 6 jam per malam cenderung memiliki lebih banyak lemak tubuh. Sekitar 8 jam adalah waktu yang tepat untuk menjaga berat badan.
Kurang tidur bisa menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak hormon kortisol dan insulin bisa menambah berat badan.
Hal ini bisa mengacaukan hormon memberi sinyal lapar dan menginginkan makanan, terutama mengandung banyak lemak dan gula.
Mayo Clinic menyebutkan tidur empat jam semalam bisa meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan. Itu artinya, efek kurang tidur bisa meningkatkan ghrelin dan menurunkan leptin, sehingga membuat susah menurunkan berat badan.
Berikut beberapa tips mendapatkan tidur cukup, agar berat badan tak naik: