Kartini Media
Ilustrasi mengalami infeksi virus dengue. Foto: Shutterstock

Pernah DBD Bukan Berarti Kebal Virus Dengue, Kali Kedua Justru Lebih Berbahaya

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular menduduki peringkat keempat di Indonesia. Ada yang berpikir jika sudah pernah terkena DBD maka akan kebal terkena BDB.

Faktanya, seseorang bisa terjangkit DBD lebih dari satu kali karena virus dengue terdiri dari empat serotipe.

"Apabila seseorang telah terjangkit satu serotipe, mereka masih bisa terjangkit serotipe yang lain. Infeksi yang kedua dan seterusnya berpotensi lebih parah, bahkan bisa menyebabkan kematian,” kata Prof. Sri Rezeki Hadinegoro Sp.A(K), Ketua Indonesia Technical Advisory Group of Immunization dalam acara Indonesia Dengue Summit 2024 di Jakarta (23/6/2024), dikutip dari Kompas.com.

Lebih jauh, Sri Rezeki menjelaskan antar serotipe virus dengue tidak ada reaksi silang sehingga tubuh tidak membentuk kekebalan.

Selain itu, saat infeksi kedua antibodi membawa virus bisa langsung masuk ke sel tubuh sehingga gejalanya bisa lebih berat.

Keempat tipe virus dengue sama-sama ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Di daerah yang kasus penularan DBD tinggi, anak-anak dan orang dewasa muda cenderung paling terkena dampaknya.

"DBD adalah suatu penyakit infeksi yang disertai demam. Penyebabnya adalah virus dengue yang terdiri atas beberapa tipe, yaitu DEN-1, 2, 3 dan 4. Jadi kalau sudah kena DBD belum tentu kebal, kenapa? Kan ada empat tipe. Jadi kalau antibodinya untuk DEN-1, maka dia hanya bisa menetralkan DEN-1 dan tidak mampu menetralkan DEN-2, 3 dan 4. Begitu pun sebaliknya," ungkap Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI, dokter spesialis penyakit dalam RSCM, dikutip dari Detik.com.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara 'SOHO #BetterU: Hari Demam Berdarah ASEAN', yang diselenggarakan di Artotel Hotel Thamrin, Jl Sunda, Jakarta, Selasa (10/6/2014).

dr. Leonard menyebutkan setiap orang berisiko terkena DBD setidaknya empat kali. Namun penularannya tidak akan terjadi sepanjang tidak ada nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus sebagai vektor.

Menurutnya, infeksi kedua tujuan antibodi bukan untuk menetralkan, sebab tipenya berbeda. Akibatnya, akan terjadi reaksi silang dengan trombosit dan endotel.

Masa inkubasi DBD dimulai dari gigitan hingga timbul gejala berlangsung selama dua pekan. Setelah digigit, virus tersebut memasuki masa inkubasi 5-9 hari, berlanjut pada fase akut 1-3 hari dan fase kritis 1-3 hari. Pada fase kritis biasanya terjadi kebocoran plasma.

Mengenai tindakan pencegahan, saat ini tersedia vaksin dengue yang bisa diberikan untuk usia 6 tahun sampai dengan 45 tahun. Penelitian menunjukkan, pemberian vaksin bisa mengurangi keparahan penyakit apabila terjangkit DBD.(*)

Artikel Terkait