Google Tergeser, Gen Z Gunakan TikTok Sebagai Mesin Pencari Informasi Online
Kebiasaan Googling kini mulai tergeser tren baru. Generasi Z atau Gen Z tumbuh di era internet mulai
Alhamdulillah adalah kalimat tahmid memiliki arti segala puji bagi Allah SWT. Kalimat tersebut memiliki keutamaan besar bagi orang mengucapkannya.
Alhamdulillah menunjukkan rasa syukur, pengakuan, pengagungan, dan pujian kepada Allah SWT atas segala nikmat, karunia, dan rahmat diberikan-Nya kepada umat-Nya.
Bacaan Alhamdulillah
Bacaan latin: Alhamdulillah
Artinya: "Segala puji bagi Allah".
Dikutip dari buku 'Usir Gelisah dengan Ibadah' karya Ustadz Syauqi Abdillah Zein, bahwa secara bahasa, tahmid berarti "pujian".
Meskipun bacaannya sangat pendek, tahmid memiliki makna dan keutamaan yang besar.
Tahmid atau Alhamdulillah mengandung makna bahwa segala pujian ditujukan hanya bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam.
Menurut KBBI, arti Alhamdulillah sebagai berikut:
1. Ungkapan atau menyatakan rasa syukur karena telah menerima karunia Allah (artinya segala puji bagi Allah).
2. Ungkapan pujian kepada Allah SWT dibaca sebagai rangkaian dzikir yang berbunyi (Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar).
Dalil Alhamdulillah
Terdapat beberapa dalil menjelaskan tentang cara bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah, beberapa di antaranya yaitu:
1. Surat Al Kahfi ayat 1
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Kahfi ayat 1,
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab Suci (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak membuat padanya sedikit pun kebengkokan."
2. Surat Ibrahim ayat 7
Allah SWT berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7,
Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.""
3. Surat Al-Baqarah ayat 152
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 152,
Artinya: "Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
Hadits Alhamdulillah
Rasulullah SAW bersabda,"Alhamdulillah memenuhi Mizan, dan Subhanallah serta Alhamdulillah keduanya memenuhi apa yang ada di antara langit dan Bumi." (HR Muslim)
Rasulullah SAW bersabda,"Tidaklah Allah memberikan kenikmatan kepada seorang hamba, kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah kecuali apa yang dia berikan itu lebih utama daripada apa yang telah ia terima." (HR Ibnu Majah)
Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya hamba Allah yang paling utama pada hari kiamat adalah orang-orang yang gemar mengucapkan hamdalah." (HR Ath-Thabrani) Rasulullah SAW bersabda,"Orang pertama yang dipanggil masuk surga adalah mereka yang gemar membaca tahmid, yakni memuji Allah dalam kondisi lapang maupun sulit." (HR Ath-Thabrani)
Keutamaan Alhamdulillah
Mengutip buku 'Usir Gelisah dengan Ibadah' karya Ustadz Syauqi Abdillah Zein, dengan mengucapkan Alhamdulillah, maka akan mendapatkan berbagai keutamaan yakni memperberat timbangan amal dan ditambahkan kenikmatan oleh Allah SWT.
Dalam buku 'Tanya & Jawab Bersama Nabi: Kitab Ihsan karya Lingkar Kalam', bahwa dengan mengucapkan tahmid atau Alhamdulillah maka akan mendapatkan keutamaan menjadi hamba Allah yang paling utama di hari kiamat dan menjadi orang pertama yang dipanggil masuk surga.
Pahala Alhamdulillah
Allah SWT akan melebihkan pahala kepada hambanya yang membaca Alhamdulillah dengan sepenuh jiwa. Alhamdulillah merupakan salah satu kalimat menjadi tameng umat muslim dari neraka.
Pada hari kiamat, empat kalimat (Subhanallah, Alhamdulillah, La Ilaha Illallah, dan Allahu Akbar) akan datang sebagai penyelamat dan pemandu bagi pembacanya.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah menyaring empat kalimat. Yaitu Subhanallah, Alhamdulillah, La Ilaha Illallah, dan Allahu Akbar. Barang siapa membaca 'Subhanallah' maka dua puluh kebaikan ditetapkan baginya, dan dua puluh keburukan dihapus darinya. Barang siapa membaca 'Allahu Akbar' maka seperti itu. Barang siapa membaca 'La Ilaha Illallah' maka seperti itu. Dan barang siapa membaca Alhamdulillah Rabbil 'Alamin dari dirinya sendiri, maka tiga puluh kebaikan ditetapkan untuknya, dan tiga puluh kesalahan dihapus darinya". (HR Abu Hurairah dan Abu Sa'id).(*)