Google Tergeser, Gen Z Gunakan TikTok Sebagai Mesin Pencari Informasi Online
Kebiasaan Googling kini mulai tergeser tren baru. Generasi Z atau Gen Z tumbuh di era internet mulai
Buka puasa disarankan mengonsumsi makanan menyehatkan seperti buah. Selain memiliki rasa manis alami, mengonsumsi buah saat buka puasa menjadi pilihan tepat mencegah gangguan pada pencernaan.
Salah satu yang direkomendasikan adalah mengonsumsi kurma kaya akan manfaat saat buka puasa.
Melansir yankes.kemkes.go.id, kurma (Phoenix dactylifera) merupakan buah biasa dikonsumsi saat bulan puasa. Kurma termasuk tanaman buah tertua ditanam di daerah kering. Kandungan dalam buah kurma bisa mengembalikan energi dan mengganti elektrolit yang hilang selama berpuasa.
Buah kurma mengandung potassium atau kalium. Manfaat potassium atau kalium adalah untuk mengontrol detak jantung, fungsi otak, mengurangi rasa lelah setelah beraktivitas.
Buah kurma merupakan sumber energi instan karena terdapat gula yang tinggi berupa fruktosa dan glukosa.
Melansir hellosehat.com, berikut manfaat konsumsi kurma saat buka puasa untuk kesehatan:
1. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Kurma merupakan sumber serat makanan yang baik menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Di sisi lain, kandungan fenolik tinggi dalam buah ini bisa membantu membersihkan usus sehingga berpotensi menurunkan risiko terkena kanker usus.
Selain itu, kurma memiliki sifat antiradang dan protektif, sehingga menjaga lambung tetap sehat selama Ramadan.
2. Mencegah Risiko Diabetes
Walaupun rasanya manis, makan buah ini tidak serta-merta langsung meningkatkan risiko terkena diabetes.
Justru, kandungan serat dalam buah kesukaan Nabi Muhammad SAW ini akan membantu mengurangi risiko diabetes.
Penelitian diterbitkan Nutrition Journal menunjukkan kurma mempunyai indeks glikemik rendah, buah asal Arab ini tidak langsung melonjakkan kadar gula darah setelah makan.
3. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Hal ini karena kurma mengandung selenium, mangan, tembaga, dan magnesium dibutuhkan dalam penyusunan struktur tulang.
4. Mencegah Anemia
Kurma mengandung zat besi tinggi sehingga baik dijadikan sebagai sumber makanan mencegah anemia.
5. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Kurma mengandung antioksidan asam fenolik terkenal karena sifat antiradangnya. Asam fenolik dipercaya menurunkan risiko terkena hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
6. Menangkal Radikal Bebas
Buah kurma mengandung flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik merupakan jenis antioksidan membantu menangkal radikal bebas.
Selain itu, karotenoid bisa mengurangi risiko gangguan pada mata terkait penuaan, seperti degenerasi makula.
7. Menjaga Kesehatan Otak
Studi dari Neural Degeneration Research tahun 2016 menemukan bahwa kurma berpotensi menghambat produksi protein pemicu peradangan bernama interleukin 6 (IL-6) di otak.
Kadar IL-6 yang tinggi di dalam otak sering dikaitkan dengan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
8. Membantu Menurunkan Berat Badan
Sebanyak 100gram kurma dikeringkan mengandung kalori 284 kkal dan 76 gram karbohidrat. Ini menjadikan kurma sebenarnya sebagai makanan yang tinggi kalori.
Di sisi lain, kurma tinggi serat dan protein jenis tak larut. Kandungan dua jenis gizi tak larut yang lebih tinggi ini membantu merasa kenyang lebih lama. Kurma bisa dijadikan buah camilan sehari-hari.
9. Membantu Mencukupi Kebutuhan Cairan
Manfaat ini bisa didapat dari mengonsumsi buah muda dan segar, berwarna hijau atau kuning. Buah sudah tua umumnya tidak mengandung begitu banyak air.
10. Melancarkan Persalinan
Ibu hamil dianjurkan untuk makan kurma di usia kehamilan akhir atau trimester tiga. Potensi kurma untuk ibu hamil ditemukan dalam sebuah studi diterbitkan di Journal of Obstetrics and Gynecology.
Dilaporkan perempuan makan enam kurma sehari selama 4 minggu berturut-turut sebelum HPL-nya mengalami pembukaan vagina lebih lebar.
Kurma mengandung zat-zat aktif memicu produksi hormon oksitosin. Hormon ini bisa meningkatkan sensitivitas rahim dan memulai kontraksi.(*)