Ade Rezki: Program MBG Jadi Solusi Tepat Berantas Permasalahan Gizi di Masyarakat
Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dimulai dari aspek fundamental, yakni pemenuhan gizi
Memakai skincare menjadi kebutuhan dilakukan sehari-hari. Melindungi kulit dari cuaca panas akibat terik sinar matahari menjadi usaha menjaga kesehatan kulit. Salah satunya menggunakan skincare dengan berbagai tahapan termasuk sunscreen.
Dikutip dari Detik.com, ada sejumlah faktor memengaruhi cuaca panas di sebagian daerah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa kini Indonesia tengah memasuki musim kemarau, dimana cuaca akan lebih sering cerah dan minim awan hujan.
Jika minim awan, maka sinar matahari tanpa hambatan masuk ke permukaan Bumi dan membuat cuaca yang sangat panas dan gerah.
Cuaca yang sangat panas bisa merusak kulit, oleh sebab itu penggunaan sunscreen harus ditingkatkan. Namun, Anda perlu memerhatikan jika penggunaan sunscreen tidak lagi maksimal.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 4 tanda sunscreen tidak bekerja maksimal pada kulit:
Sunscreen Luntur
Tiap sunscreen memang memiliki tekstur berbeda. Namun, sunscreen yang bagus akan menyerap ke dalam kulit dan memberikan proteksi.
Jika dalam waktu singkat, sunscreen terasa luntur maka ini artinya sunscreen tidak menyerap ke kulit.
Hal ini bisa berarti produk sunscreen tidak cocok dengan kulit atau kualitasnya sudah menurun.
Dilansir dari Sunday Riley, ketika membuka sunscreen dan tampak isinya terlalu encer atau tidak seperti biasanya, ada kemungkinan kualitas produk sudah berubah. Salah satu indikasinya adalah sunscreen luntur ketika baru diaplikasikan.
Timbul Permasalahan Wajah
Ada beragam kandungan dalam sunscreen. Sebagai contoh, adanya penambahan kandungan aloe vera dalam sunscreen untuk menenangkan kulit iritasi.
Namun, tidak semua kulit cocok dengan penggunaan aloe vera dalam sunscreen. Alhasil justru timbul permasalahan di wajah, seperti jerawat, kemerahan, maupun iritasi.
Hal ini menunjukkan bahwa sunscreen tidak melindungi wajah dari sinar matahari, justru menimbulkan permasalahan di wajah dari sunscreen itu sendiri.
Muncul Alergi pada Wajah
Tidak hanya permasalahan di wajah seperti jerawat, penggunaan sunscreen tidak cocok, bisa menimbulkan alergi pada kulit.
Dilansir dari Teen Vogue, Environmental Working Group (EWG) merilis 3 bahan dianggap berbahaya, yaitu oxybenzone, retinyl palmitate, dan methylisothiazolinone.
Kandungan oxybenzone merupakan bahan aktif disetujui oleh FDA untuk sunscreen, namun EWG menyatakan bahwa kandungan tersebut menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang dan berdampak mengganggu sistem hormon.
Oleh sebab itu, menggunakan sunscreen dan merasa tidak nyaman, lihat kandungannya, siapa tahu ada kandungan tidak cocok dengan kulit.
Kulit Terbakar
Tanda paling terlihat jika sunscreen tidak bekerja maksimal adalah kulit terbakar. Sebab fungsi utama sunscreen adalah melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Dokter kulit, Michelle Pipitone dari Northwestern Medicine Regional Medical Group menyatakan jika setelah mengaplikasikan sunscreen, kulit masih terbakar, maka penggunaan sunscreen bisa jadi tidak maksimal atau produk sunscreen tidak bekerja secara baik, dilansir dari The Healthy.
Oleh sebab itu, ada baiknya mengecek kualitas produk secara berkala dan dampaknya terhadap kulit.(*)