Ashabul Kahfi: Angka Stunting di Indonesia Mengkhawatirkan
Indonesia masih mengalami stunting yang cukup tinggi yaitu di angka 21,7% atau urutan kedua di Asia
Gaya hidup tidak sehat terbukti bisa memicu risiko penyakit kanker, jantung hingga stroke. Kebiasaan buruk ini segera harus Anda tinggalkan jika menginginkan tubuh sehat dan jauh dari resiko penyakit mengerikan.
Baru-baru ini seorang dokter bedah jantung di Amerika Serikat, Dr. Jeremy London, MD mengungkapkan beberapa kebiasaan dapat meningkatkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular, hingga kanker.
Menurut Jeremy ada banyak faktor yang berhubungan dengan gaya hidup, namun tanpa disadari mengakibatkan masalah kesehatan.
1. Merokok
Melansir Mirror, hal pertama yang masih dianggap sepele namun berhubungan erat dengan masalah jantung, stroke, dan kanker adalah merokok. Menurutnya, ini adalah kebiasaan utama yang harus dihindari agar memiliki jantung yang sehat.
"Meskipun kita tahu itu buruk bagi kita, beberapa orang tidak mengetahui risikonya bukan hanya kanker. Itu adalah kebiasaan terburuk yang bisa dilakukan pada tubuh Anda," kata Jeremy.
"Itu merusak paru-paru, menyebabkan kanker paru-paru, risiko kardiovaskular yang tinggi, serangan jantung, hingga stroke," sambungnya.
2. Minum Alkohol
Kebiasaan kedua yang harus dihindari adalah mengonsumsi alkohol. Jeremy berpendapat bahwa konsumsi alkohol, apalagi secara berlebihan, dapat menjadi racun untuk sel tubuh manusia. Oleh karena itu, ia pribadi memutuskan untuk tidak mengonsumsi alkohol sama sekali.
3. Konsumsi Minuman Bersoda
Selain menghentikan kebiasaan mengonsumsi alkohol, ia juga menyarankan masyarakat untuk berhenti atau setidaknya membatasi minuman bersoda. Daripada mengonsumsi minuman bersoda, minumlah air putih atau teh hijau untuk menjaga kesehatan.
"Minuman seperti soda atau minuman berenergi mengandung banyak gula dan kita semua tahu itu tidak baik untuk tubuh Anda. Idealnya kita tidak minum minuman seperti itu. Bahkan dengan menguranginya dari kehidupan sehari-hari, kita bisa membuat perbedaan besar dalam jangka panjang," katanya.
4. Makanan Olahan
Kebiasaan terakhir yang menurut Jeremy bisa meningkatkan risiko masalah kardiovaskular adalah terlalu banyak mengonsumsi makanan berbasis tepung olahan, misalnya seperti roti dan pasta. Menurutnya kebiasaan ini berkaitan dengan risiko obesitas yang lebih tinggi.
Ketika seseorang mengalami obesitas, maka semakin tinggi orang tersebut berisiko mengalami masalah kesehatan kardiovaskular.
"Sebanyak 80 persen pengendalian berat badan adalah dengan pola makan dan 20 persen dari olahraga. Jadi berhati-hatilah dengan apa yang Anda masukkan ke dalam mulut," tandasnya.(*)