Ashabul Kahfi: Angka Stunting di Indonesia Mengkhawatirkan
Indonesia masih mengalami stunting yang cukup tinggi yaitu di angka 21,7% atau urutan kedua di Asia
Mempertahankan rutinitas olahraga saat menjalani puasa tidaklah mudah. Kondisi tubuh saat berpuasa akan kekurangan cairan dan mudah lemas.
Namun, olahraga selama puasa Ramadan perlu dilakukan untuk memelihara kesehatan tubuh. Selain itu, rutinitas olahraga bisa meningkatkan energi, menjaga pikiran tetap jernih, dan metabolisme tubuh tetap stabil.
Pelatih pribadi di Ultimate Performance Dubai, Uni Emirat Arab, Aadil Baksh mengatakan, olahraga di bulan puasa justru bisa membantu menurunkan berat badan dan membentuk otot tubuh apabila dilakukan dengan efektif.
"Saat berolahraga selama Ramadan, rahasianya adalah menstimulasi, bukan memusnahkan. Penting mengambil pendekatan yang lebih terukur dalam latihan Anda saat berpuasa,” kata Baksh, dilansir dari The National News.
Sementara itu pelatih pribadi di Fitness First, Ahmed ElSayed menjelaskan, olahraga saat puasa sebaiknya berfokus pada 3 aspek yaitu kekuatan, kardio, dan fleksibilitas.
"Alasan saya mengutamakan kekuatan otot adalah karena hilangnya massa otot akan memperlambat metabolisme. Tujuannya adalah untuk menghindari keduanya, kehilangan otot dan penurunan laju metabolisme Anda," jelas Ahmed.
Latihan kekuatan otot bisa dilakukan dengan angkat beban atau gerakan mengandalkan beban tubuh.
Sementara, Ahmed merekomendasikan olahraga kardio dengan intensitas ringan, seperti jalan kaki. Olahraga tersebut cukup dilakukan selama 30 menit dengan jarak lambat dan tetap. Lakukan paling tidak 2 hari sekali atau 3 kali dalam seminggu.
Jenis olahraga lainnya adalah berfokus pada fleksibilitas, seperti peregangan dan yoga. Aspek ini penting untuk menghindari masalah terkait mobilitas yang mungkin dihadapi saat kembali berolahraga secara normal usai Ramadan.
Olahraga bisa dilakukan kapan pun, namun perlu memilih waktu yang tepat untuk melaksanakannya terutama saat puasa Ramadan supaya bisa memberikan manfaat optimal tanpa mengurangi esensi puasa.
Waktu Terbaik Olahraga saat Puasa Ramadan
Saat berpuasa, tidak makan dan minum selama terbit fajar hingga terbenam Matahari. Artinya, saat Matahari berada di tengah hari, tubuh tidak mendapat cairan yang cukup, sehingga disarankan tidak berolahraga di siang hari ketika berpuasa.
Sebagai gantinya, waktu olahraga terbaik saat puasa adalah pagi hari, sebelum berbuka, setelah berbuka, dan mendekati sahur.
Rekomendasi waktu terbaik berolahraga saat puasa adalah 30-120 menit sebelum waktu berbuka karena ini memungkinkan menggantikan energi yang digunakan selama aktivitas fisik setelah berbuka.
Selain itu, hindari olahraga berat seperti berlari keras atau angkat beban, karena berpotensi menimbulkan kelelahan dan dehidrasi tidak diinginkan.
Sesi olahraga bisa dilakukan termasuk latihan ringan seperti jalan cepat, yoga, atau stretching, membantu merasa lebih segar dan bugar.
Jangan khawatir tentang gula darah rendah atau dehidrasi karena bisa segera menggantinya saat waktu berbuka tiba.
Olahraga setelah berbuka puasa adalah alternatif yang baik bagi mereka yang membutuhkan lebih banyak energi untuk beraktivitas fisik.
Untuk itu, disarankan memberi waktu pada tubuh setelah berbuka puasa sebelum memulai olahraga. Hal ini agar tubuh cukup menyerap makanan dan nutrisi yang disantap.
Olahraga lebih intens bisa dilakukan, tetapi hindari aktivitas terlalu berat mendekati waktu tidur agar tidak mengganggu quality time istirahat.
Berolahraga setelah sahur berfungsi sebagai jendela energi, yaitu sekitar pukul 3-4 pagi menjadi pilihan bijak.
Tubuh menerima energi dari makanan sahur, memungkinkan berolahraga dengan kekuatan penuh. Namun, pilihlah olahraga intensitas ringan seperti jalan cepat atau latihan kekuatan ringan untuk menjaga stamina hingga waktu berbuka tiba.(*)