Tips Puasa Ramadan Bagi Ibu Hamil dan Menyusui, Tercukupi Kebutuhan Kalori per Hari

Penyanyi sekaligus istri YouTuber Atta Halilintar, Aurel Hermansyah mengaku rindu menjalani ibadah puasa Ramadan. Putri sulung Krisdayanti itu mengatakan tiga kali Ramadan tidak menjalani ibadah puasa lantaran hamil dan menyusui.

Tahun ini, ia berhalangan puasa karena harus menyusui putri keduanya, Azura Humaira Nur Atta. Sedangkan tahun 2023 melewati puasa Ramadan karena hamil Azura.

Tahun 2022, Aurel tidak menjalankan puasa Ramadan karena menyusui putri sulungnya, Ameena Hanna Nur Atta.

"Terus kemarin hamil Azura, jadi puasanya cuma seminggu atau 10 harian gitu, terus sekarang nggak bisa puasa karena lagi nyusuin," kata Aurel dikutip dari Detik.com.

Keputusan Aurel tidak menjalani ibadah puasa Ramadan sudah dikomunikasikan dengan ustaz yang ia percaya. Sehingga, Aurel mengganti puasanya dengan membayar fidyah.

"Karena aku lagi menyusui dan kemarin sudah ngobrol sama ustaz juga jadi katanya nggak diwajibkan, jadi bisa bayar fidyah juga. Jadi tahun ini nggak berpuasa dulu," tutur Aurel Hermansyah.

Meskipun tidak berpuasa di bulan Ramadan ini, Aurel Hermansyah menjalankan ibadah lainnya seperti salat tarawih.

Puasa Ramadan adalah salah satu ibadah wajib dilakukan umat Islam yang telah memenuhi syarat. Puasa Ramadan merupakan salah satu dari lima Rukun Islam.

Ibu Hamil dan Menyusui Mendapatkan Keringanan

Saat puasa, umat Islam tidak boleh makan dan minum, dari sebelum terbit fajar hingga tenggelam Matahari.

Dalam Islam, ibu hamil dan menyusui mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadan.

Melansir NU Online, ibu hamil boleh membayar utang puasa dengan cara qadha dan membayar fidyah.

Ibu hamil termasuk golongan diperbolehkan tidak berpuasa karena khawatir akan keselamatan orang lain. Dalam hal ini adalah janin dalam kandungan ibu hamil.

Setelah melahirkan, seorang ibu harus menyusui dalam jangka waktu lama. Muncul kekhawatiran ibu hamil dan menyusui tak bisa puasa qadha hingga datang Ramadan berikutnya.

Oleh karena itu, ibu hamil dan menyusui diberi aturan berbeda, yakni boleh membayar fidyah dan berpuasa qadha di kemudian hari.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ibu hamil atau menyusui masih bisa berpuasa selama kondisi fit dan mendukung.

Kondisi setiap ibu hamil atau menyusui berbeda, maka diperlukan konsultasi ke dokter guna menentukan apakah aman atau tidak untuk berpuasa.

Tips Puasa Bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Melansir Kompas.com, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Brawijaya Hospital Antasari dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG. menjelaskan, ibu hamil dan menyusui boleh berpuasa, tapi ada syaratnya.

"Ibu hamil dan menyusui boleh berpuasa asalkan mampu memenuhi kebutuhan kalori per harinya," kata Dinda kepada Kompas.com, Selasa (29/3/2022).

Dinda menjelaskan, untuk ibu hamil kebutuhan kalorinya, yaitu sekitar 2.000 kalori per hari.

"Makannya dibagi dalam dua waktu terpisah, yaitu sahur dan berbuka," ujar Dinda.

Lalu, apakah berpuasa akan membuat nutrisi untuk janin atau bayi berkurang?

Menurut Dinda, nutrisi akan berkurang jika kalori dimakan ibu hamil atau ibu menyusui juga berkurang.

"Jadi ya harus pintar-pintar me-manage makannya dengan baik," saran Dinda.(*)