Sosialisasi Program MBG di Madiun, Dorong Peningkatan Kualitas Masyarakat
Program MBG resmi diluncurkan pemerintah pada 6 Januari 2025 lalu dan secara bertahap akan menjangka
Keputihan tidak hanya dialami perempuan dewasa saja, ternyata bayi dan balita juga bisa mengalami keputihan.
Bayi terlihat mengalami keputihan saat mengganti popok. Keputihan pada bayi adalah hal normal.
“Keputihan merupakan hal yang normal juga terjadi pada gadis-gadis muda di bawah usia 8 tahun. Namun, yang perlu dikhawatirkan jika cairannya berwarna kekuningan atau cokelat serta memiliki bau ikan atau busuk karena dapat mengindikasikan infeksi,” kata Laura Jana, MD, seorang dokter anak berbasis di Omaha, seperti dikutip dari orami.co.id.
Mengutip laman Very Well Family, keputihan pada bayi perempuan biasanya terjadi karena ia terekspos hormon-hormon kehamilan selama dalam kandungan.
Hormon-hormon itu bersirkulasi dalam tubuh ibu hamil melalui plasenta. Alhasil hormon memengaruhi janin. Sebenarnya, tak hanya bayi perempuan yang terekspos hormon kehamilan ini.
Bayi laki-laki pun terkena efeknya. Oleh karena itu biasanya bayi laki-laki baru lahir punya skrotum tampak bengkak.
Penyebab Bayi Keputihan
Tak hanya itu, penyebab lain keputihan pada bayi juga bisa diakibatkan kurang bersih area kemaluan anak. Hal ini bisa disebabkan karena kurang teliti orangtua saat mengganti popok anak.
Selain itu, keputihan pada bayi dan balita juga bisa disebabkan oleh hal berikut ini:
Meski demikian, keputihan pada bayi dan balita jarang terjadi.
''Tapi keputihan pada balita karena infeksi atau jamur itu jarang sekali,'' ujar dokter Ova Emilia SpOG PhD, spesialis kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RS Dr Sardjito, Yogyakarta, seperti dikutip dari Republika.co.id.
Mengobati Bayi Keputihan
Lebih lanjut, Ova menjelaskan perbedaan antara lendir atau keputihan yang normal dengan lendir atau keputihan disebabkan oleh infeksi.
Jika lendir tidak berbau dan tidak gatal, maka bisa dipastikan itu sesuatu yang normal.
Sebaliknya, anak mengeluh nyeri, ada kemerahan di sekitar vulva, menangis ketika buang air kecil, maka perlu waspada. Bisa jadi terjadi infeksi berakibat anak mengalami keputihan.
Mengatasi keputihan disebabkan oleh infeksi, tentu harus dengan obat. Misalnya, obat jamur atau obat antibiotik yang sesuai dengan ciri lendirnya. Karena itu perlu dibawa ke dokter untuk konsultasi dan mengetahui penyebabnya.
"Penggunaan obat pada bayi harus hati-hati, tidak boleh sembarang obat,'' tutur Ova.
Pengobatannya diusahakan sedini mungkin.
''Kalau tidak segera diobati, maka infeksinya bisa naik ke rahim. Nah, kalau naik lagi, panggulnya yang kena, sehingga bisa radang sampai ke rahim, tuba, dan lain-lain. Jika belum diobati juga, radang di panggul itu bisa menjadi kronis, dan menyebabkan kemandulan. Mudah-mudahan, ini tak terjadi pada anak Anda,” jelas Ova.(*)