Kartini Media
Ilustrasi bekas luka caesar . Foto: Freepik

Cara Alami Menyamarkan Keloid Pasca Operasi Caesar

Pasca menjalani operasi caesar biasanya bekas luka yang ditinggalkan akan susah hilangnya. Bekas luka ini menonjol dari permukaan kulit atau biasa disebut keloid.

Untuk itu perlu memahami sejumlah tips dan penanganan yang tepat agar bekas luka tersebut bisa diatasi. Bekas luka bisa terjadi ketika kita terinfeksi. Jika sudah terinfeksi, bekas luka ini bisa dilihat dari perubahan warna dan tekstur kulit.

Mengutip dari haibunda.com menurut Dokter Spesialis Kulit, dr. Hari Darmawan, Sp.KK, di kulit kita ada sel darah putih dan keping darah (trombosit) yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi terhadap luka.

"Ada dua jenis bekas luka, yakni perubahan warna atau tone berwarna kehitaman atau kemerahan, atau tekstur berubah, yakni ada yang bekas lukanya ke atas disebut keloid, atau ke bawah disebut scars atau bopeng," ujar Hari.

Cara Menyamarkan Bekas Luka Operasi Caesar

Bagi para ibu bisa menggunakan pelembap saat hamil untuk mencegah keloid. Meski tidak mengalami perubahan kulit yang berarti, penggunaan pelembap bisa mencegah keparahan saat timbul masalah kulit usai melahirkan caesar.

"Gunakan juga pelembap agar kulit tetap moist, supaya stretch mark dan keloid bisa dihindari setelah melahirkan," ujar Hari.

Waktu tepat melakukan perawatan adalah sebelum melahirkan. Di awal kehamilan, ibu sudah bisa mengoleskan pelembap, meski belum terbentuk bekas luka, seperti selulit, stetch mark, atau keloid.

Bahan alami yang cocok digunakan untuk pelembap adalah lidah buaya atau Aloe Vera. Tanaman ini dipercaya bisa menenangkan kulit dan menjaga kelembapan. 

"Lidah buaya bagus banget karena sifatnya melembapkan. Ibu bisa mengoleskan gel mengandung lidah buaya agar bisa menenangkan kulit, menjaga kelembapan, serta elastisitasnya. Ini juga bisa digunakan untuk mencegah timbulnya keloid," ujar Hari.

Namun, penggunaannya perlu hati-hati pada kulit yang sensitif.

"Lidah buaya aman, cuma kadang-kadang perlu melakukan uji tes, karena ada kulit yang sensitif. Untuk yang mengalami ini, bisa dicoba dulu, konsentrasi pemakaiannya tidak setiap hari, misalnya 2 sampai 3 kali seminggu," tutup Hari.(*)

Artikel Terkait