Kartini Media
Ilustrasi pasangan berselingkuh. Foto: Freepik

10 Profesi Ini Rentan Selingkuh dari Pasangan, Menurut Survei

Perselingkuhan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun. Perselingkuhan bisa dilakukan oleh siapapun dan dari berbagai kalangan, usia, sampai profesi.

Berdasarkan survei terbaru, profesi atau pekerjaan seseorang ternyata bisa memengaruhi tingkat perselingkuhan. Profesi tertentu rentan selingkuh dibandingkan dengan profesi lainnya.

Melansir dari Detik.com, survei dilakukan Rant Casino terhadap 3.800 orang dewasa dari seluruh dunia. Hasilnya, hampir setengah dari mereka atau sekitar 1.644 responden mengaku sudah berselingkuh.

Dikutip dari NY Post, profesi paling rentan selingkuh adalah orang-orang yang bekerja di dunia penjualan atau sales, yakni sekitar 14,5 persen. Kemudian diikuti oleh mereka yang berprofesi di bidang pendidikan dengan jumlah sebesar 13,7 persen.

Berikut profesi dinilai paling mungkin selingkuh menurut survei:

  1. Sales (14,5 persen)
  2. Guru, pelatih, profesi di pendidikan (13,7 persen)
  3. Kesehatan (12,5 persen)
  4. Transportasi dan logistik (9,8 persen)
  5. Manajemen perhotelan dan event (7,7 persen)
  6. Teknik dan manufaktur (6,6 persen)
  7. Properti dan konstruksi (5,5 persen)
  8. Akuntansi, perbankan, dan keuangan (5,4 persen)
  9. Teknologi Informasi (4,6 persen)
  10. Tentara (4 persen)

Penelitian dilakukan situs perselingkuhan IIIicit Encounters menemukan bahwa lebih dari separuh (53 persen) pernikahan pernah bermasalah namun hubungannya masih bisa pulih.

Sedangkan alasan utamanya adalah kurangnya keintiman fisik atau emosional dalam hubungan mereka saat ini.

Psikolog klinis dari Ohana Space, Veronica Adesla mengatakan ada beberapa faktor pemicu seseorang berselingkuh.

"Dalam romantic relationship itu kan ada kebutuhan individu, misalnya dihargai, respect, ada yang di-taking care, di emong. Kebutuhan-kebutuhan ini mungkin saja terpenuhi di orang lain," kata Veronica.

Menurut Veronica, seseorang selingkuh pasangan bukan berarti hanya ingin memuaskan ego mereka. Ada alasan yang lebih besar yang bisa menjadi mendasari keputusan mereka mendua.(*)

Artikel Terkait