Kartini Media
Ilustrasi selingkuh. Foto: Freepik

Pisah Ranjang Karena Pasangan Selingkuh, Apa Kata Pakar

Pasangan Rendy Kjaernett dan Lady Nayoaan, serta pasangan Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda jadi sorotan usai istri Rendy ungkap dugaan perselingkuhan antara Syahnaz dan Rendy.

Usai Lady membongkar dugaan skandal Syahnaz dan Rendy, sang suami memilih meninggalkan rumah. Keduanya pisah ranjang.

Pisah ranjang tidak selalu berarti hancur rumah tangga. Bisa jadi sebagai cara menjernihkan pikiran. Disisi lain, pisah ranjang justru memperuncing persoalan.

Baik dan Buruk Pisah Ranjang

Pisah ranjang ditempuh atas kesepakatan bersama. Masalah pernikahan tentu berbeda-beda. Jika pisah ranjang berhasil membuat pasangan tertentu kembali akur, belum tentu demikian halnya dengan pasangan lain.

Manfaat Pisah Ranjang

·         Kelola Emosi

Berpisah sementara waktu memberi ruang mengenali emosi serta memproses masalah yang sedang terjadi.

·         Atur Respons

Pisah ranjang memberi ruang berhenti melanggengkan potensi gesekan.

·         Apresiasi Pasangan

Saat tidak satu atap, baru disadari betapa bisa berpengaruh pasangan selama ini.

·         Tenangkan Diri

Ketahuan selingkuh memberi kesempatan menenangkan diri.

·         Proyeksi Masa Depan

Pisah ranjang menjadi bayangan jika tak lagi tinggal bersama pasangan.

Risiko Pisah Ranjang

·         Menjauh Satu Sama Lain

Bisa menjadi langkah tepat bergerak memilih jalan masing-masing. Terlebih seseorang merasa hidupnya lebih kondusif ketika hidup sendiri.

·         Bukan Transisi yang Mulus

Membuat seseorang merasa sakit hati lebih lama dan merasa perjuangan selama ini sia-sia.

·         Masalah Tetap Ada

Jika tidak dikomunikasikan secara langsung, bisa jadi titik temunya semakin tak tergapai.

·         Masalah pribadi diketahui orang lain

Harus siap meladeni pertanyaan orang lain tentang apa yang terjadi di rumah tangga.

Psikolog Erfiane S. Cicillia, S.Psi mengungkapkan hal pertama dilakukan ketika pasangan ketahuan selingkuh adalah mengajak berbicara.

"Dimaafkan atau dicerai itu nomor ke sekian. Ajak bicara. Pada saat diomongin, lalu ada kesempatan untuk memperbaiki, maka sebaiknya pasangan juga turut andil. 'Aku bisa bantu apa supaya kamu tidak berhubungan dengan dia, supaya tidak ketemu dia lagi'," kata Erfiane dikutip dari CNNIndonesia.

Lebih lanjut, psikolog akrab disapa Fifi ini menerangkan saat mengetahui pasangan berselingkuh, seharusnya ada kesadaran bahwa ia punya andil mengapa pasangan berselingkuh.

“Hidup bersama sebagai pasangan suami istri membuat masing-masing punya posisi yang mendukung untuk pasangan jadi positif atau sebaliknya,” jelas Erfiane.(*)

 

 

Artikel Terkait