Ashabul Kahfi: Angka Stunting di Indonesia Mengkhawatirkan
Indonesia masih mengalami stunting yang cukup tinggi yaitu di angka 21,7% atau urutan kedua di Asia
Bagi para orangtua yang suka membekali makanan anak saat berpergian mungkin Anda harus membaca informasi ini. Bekal yang sudah dimasak dan dibawa oleh anak-anak ternyata wajib dikonsumsi maksimal dua jam setelah matang.
Waktu mengonsumsi bekal di waktu yang tepat bisa menjaga kandungan vitamin, protein, dan mineral pada menu makanan tersebut. Tujuannya, agar kandungan gizi yang terkandung dalam makanan bekal itu bisa terserap sempurna ke dalam tubuh anak.
Melansir Kompas.com, menurut Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat, DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, mengimbau agar anak-anak mengonsumsi makanan maksimal dua jam setelah matang. Hal ini, demi menjaga keamanan dan kualitas makanan.
“Makanan kalau sudah selesai dimasak atau sudah matang, itu minimal dalam waktu dua jam sudah harus dikonsumsi,” kata dr. Tan.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan mengenai bahaya yang bisa menyerang anak bila makanan tersebut telat dikonsumsi. Bagi para orangtua jangan bosan-bosan mengingatkan nak supaya tidak terlalu lama mengonsumsi bekal yang dibawanya.
Makanan bekal yang dibiarkan lebih dari dua jam berada di suhu kritis antara 5 hingga 60 derajat Celsius, akan menjadi lingkungan ideal bagi bakteri dan jamur untuk berkembang, sehingga menyebabkan makanan basi.
“Basi itu karena suhu kritis tersebut dan dibiarkan terlalu lama. Jadi, basi bukan karena makanan ditutup pas panas,” jelasnya.
Apabila anak mengonsumsi makanan yang sudah menuju basi, dikhawatirkan akan memicu gangguan pencernaan yang tentunya akan menganggu kesehatan anak-anak.
Ia juga menegaskan bahwa inti masalah penyebab bekal anak basi adalah karena makanan yang didiamkan terlalu lama dalam suhu yang berubah drastis, sehingga memicu pertumbuhan bakteri semakin pesat.
“Ketika suhunya mulai turun dan sampai di tangan anak sudah lebih dari lima jam. Suhunya berada di kisaran 30 hingga 40 derajat, potensi basinya tentu tinggi,” pungkasnya.
Dengan dampak bahaya yang sudah diketahui ini, ia menyarankan agar para orangtua menyajikan bekal sekolah anak mendekati waktu istirahat.
Dengan demikian, makanan yang dinikmati anak masih dalam keadaan hangat dan tidak terlalu lama mengalami perubahan suhu.(*)