Ashabul Kahfi: Angka Stunting di Indonesia Mengkhawatirkan
Indonesia masih mengalami stunting yang cukup tinggi yaitu di angka 21,7% atau urutan kedua di Asia
Indonesia memiliki kekayaan budaya, bahasa, sumber daya alam, hingga kuliner beraneka ragam. Sebagai negara jajahan Belanda, sejumlah kuliner familier di Indonesia ternyata makanan hasil adaptasi kebudayaan kompeni.
Meskipun menggunakan resep serupa dengan warisan Belanda, citarasa yang dimiliki makanan tersebut disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia.
Menurut buku Rijsttafel: Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial 1870-1942, makanan seperti semur adalah hasil dari akulturasi budaya Indonesia-Belanda yang kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Indis.
Kebudayaan Indis adalah sebuah kebudayaan terbentuk melalui penggabungan budaya Belanda dan budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa. Pembentukan kebudayaan Indis merupakan akibat dari penjajahan Belanda di wilayah Indonesia.
Berikut adalah daftar makanan Indonesia hasil 'warisan' Belanda seperti dikutip dari CNBC Indonesia:
Spikoe. Foto: Instagram
1. Spikoe
Spikoe atau kue lapis Surabaya adalah salah satu makanan khas Indonesia hasil 'warisan' Belanda. Nama 'Spikoe' berasal dari bahasa Belanda, yakni 'Speekok'.
Pada zaman dahulu, Spikoe disajikan sebagai makanan pelengkap jamuan minum teh bangsawan Belanda.
Umumnya, Spikoe diisi dengan selai dioleskan di setiap lapisannya. Selain itu, beberapa Spikoe dimodifikasi dengan diberikan topping tambahan seperti kismis.
2. Klappertart
Klappertart adalah salah satu makanan khas Manado, Sulawesi Utara. Makanan manis dan gurih ini berasal dari kata 'klapper' merujuk pada kata 'kelapa' dan 'taart' berarti 'kue' dalam bahasa Belanda.
Mengutip dari essay berjudul Klappertaart: an Indonesian-Dutch influenced traditional food, para pedagang Belanda datang ke Manado memperkenalkan resep Klappertart setelah menyadari kekayaan hasil kelapa Indonesia melimpah.
Makanan yang dikonsumsi bangsa Belanda golongan menengah ke atas ini menggunakan bahan dasar daging kelapa, kacang kenari, kismis, kayu manis, dan tepung terigu.
3. Semur
Semur adalah salah satu makanan olahan daging populer di tengah masyarakat Indonesia.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa makanan dengan citarasa khas dengan selera lidah orang Indonesia ini sebenarnya 'warisan' Belanda.
Selat Solo. Foto: Instagram
4. Selat Solo
Selat Solo adalah makanan khas Jawa disebut sebagai Bistik Jawa.
Makanan dengan rasa asam manis ini muncul dari kolaborasi antara pihak Keraton dan Belanda pada zaman penjajahan.
Mengutip laman indonesia.go.id, Selat Solo adalah perpaduan bistik dan salad berasal dari kata 'slachtje' dan 'biefstuk' dalam bahasa Belanda.
Makanan ini muncul setelah bangsa Belanda kurang cocok dengan makanan dari Keraton dominan terbuat dari sayur.
Di Eropa, daging untuk steak disajikan dalam ukuran besar dan dimasak setengah matang.
Namun, Raja-raja Kasunanan Solo tidak terbiasa mengonsumsi sajian daging diolah setengah matang.
Daging seharusnya dimasak setengah matang dimodifikasi menjadi daging sapi cincang dicampur sosis, tepung roti, dan telur.
Bahan-bahan tersebut dicampur dan dibentuk memanjang, seperti lontong dan dibungkus daun pisang.
Olahan daging tersebut lalu dikukus hingga matang dan didiamkan hingga dingin. Setelah itu, olahan daging tersebut diiris tebal dan digoreng dengan sedikit margarin.
5. Perkedel
Makanan berbahan dasar kentang ini terinspirasi dari kudapan khas Belanda, frikadeller. Dalam bahasa Belanda, frikadeller memiliki arti sebagai daging giling dipadatkan dan digoreng.
Jika frikadeller menggunakan daging giling sebagai bahan utama, perkedel khas Indonesia menggunakan bahan utama kentang dilengkapi dengan campuran daging ayam, bawang putih, lada, garam, dan telur.(*)