Ashabul Kahfi: Angka Stunting di Indonesia Mengkhawatirkan
Indonesia masih mengalami stunting yang cukup tinggi yaitu di angka 21,7% atau urutan kedua di Asia
Belakangan ini, viral sebuah video pendek di media sosial dan menarik perhatian warganet. Video menampilkan seorang perempuan marah-marah kepada kasir minimarket lantaran susu UHT dibelinya tidak dingin.
Foto: X (Twitter)
Rekaman tersebut diunggah ulang di media sosial X (dulu Twitter) oleh akun /@_NeverAlonely.
"Kalau memang tidak bisa dingin, kembalikan uang saya, susu itu harus dingin. Saya ada order susu yang kecil itu dikasihnya dingin. Saya enggak peduli, balikin uang saya sekarang," katanya seperti dikutip pada Kamis (11/7/2024).
Dalam video, sang kasir mencoba menjelaskan bahwa susu UHT kemasan 1 liter yang dibeli memang tidak ditempatkan di kulkas.
Perempuan tersebut tidak peduli dan bersikeras meminta uangnya kembali hingga berteriak dan mengeluarkan kata kasar.
Video tersebut ramai dan hingga kini masih jadi gunjingan warganet dengan berbagai tanggapan. Ada memberi komentar negatif terhadap sikap perempuan tersebut. Selain itu, ada berkomentar susu UHT tidak dimasukkan ke kulkas, dan perempuan tersebut dianggap tidak paham.
“Harus bedakan antara susu UHT dan susu pasteurisasi. Kalau UHT memang tidak perlu masuk kulkas karena bakteri patogennya sudah dimatikan dengan pemanasan suhu tinggi. Kalau susu pasteurisasi, karena pemanasannya menggunakan suhu rendah, bakteri patogennya masih ada. Nah, susu pasteurisasi ini perlu disimpan di lemari pendingin dan harus cepat dikonsumsi,” demikian salah satu komentar warganet.
Perbedaan Susu UHT dan Susu Pasteurisasi
Susu merupakan cairan bersumber dari produk hewani maupun nabati, dengan karakteristik warna putih dan rasa netral cenderung manis. Susu dari segi nutrisi memiliki kandungan gizi cukup lengkap.
Sebelum dikonsumsi, susu terutama bersumber dari produk hewani perlu mengalami pemrosesan agar aman dikonsumsi manusia karena kandungan nutrisi berlimpah rentan ditumbuhi bakteri-bakteri jahat penyebab penyakit.
Seiring berkembang teknologi, teknik pemrosesan susu semakin beragam menyebabkan beragam jenis susu beredar di pasaran. Di Indonesia, susu yang umum dijual dan dijumpai yaitu susu Ultra High Temperature (UHT) dan susu pasteurisasi.
Menurut WebMD, susu UHT dipanaskan hingga suhu 130-140 derajat Celsius selama 3-5 detik, membunuh kuman dan membuatnya tahan lama. Oleh karena itu, susu UHT tidak perlu didinginkan hingga kemasannya dibuka.
Susu UHT mengandung nutrisi sama dengan susu biasa, seperti kalsium, fosfor, kalium, riboflavin, seng, vitamin A dan B12, magnesium, karbohidrat, dan protein.
Meskipun beberapa nutrisi mungkin hilang selama proses produksi, kehilangan ini minimal. Dibandingkan dengan susu dingin, susu UHT hanya memiliki kadar vitamin B12, B6, dan folat sedikit lebih rendah, menurut Dairy Australia.
Susu UHT bisa bertahan hingga 10 hari jika kemasannya tidak dibuka. Setelah dibuka, susu harus dikonsumsi dalam 3-4 hari.
Sedangkan, susu pasteurisasi dipanaskan dengan metode HTST (High Temperature Short Time), yaitu selama 15 detik pada suhu 72 derajat Celcius.
Proses ini mematikan bakteri jahat, virus, dan jamur, tapi tidak membunuh seluruh organisme.
Pemanasan bisa mengurangi zat gizi tertentu, misalnya vitamin B1 dalam susu. Itulah alasan mengapa pasteurisasi tidak menggunakan suhu terlalu tinggi demi mencegah hilang protein, vitamin, juga mineral dalam susu.
Cara Aman Menyimpan Susu
Cara paling aman menyimpan susu pasteurisasi dalam lemari es bersuhu 4 derajat Celcius dan bisa bertahan hingga 40 hari. Setelah kemasan dibuka, susu harus dikonsumsi dalam 4 hari.
Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia menjelaskan perbedaan susu diolah pasteurisasi dengan susu berlabel UHT.
“Susu yang diolah dan dikemas dengan label susu UHT disterilkan, dimatikan bakterinya, dengan teknik pemanasan suhu tinggi dalam waktu singkat yaitu pada suhu 135-145 derajat Celcius selama 2 sampai 4 detik," jelasnya dikutip dari Detik.com.
Karenanya, susu UHT aman disimpan di suhu ruang, dengan waktu kedaluwarsa tertentu. Hal ini sekaligus menunjukkan penting membaca label sebelum membeli produk.
"Karena itu bacalah label sebelum membeli produk susu UHT, bisanya aman disimpan disuruh ruang sampai 6-12 bulan," lanjutnya.(*)