Kartini Media
Putri Catharina-Amalia Beatrix Carmen Victoria. Foto: RVD/Frank Ruiter

Putri Cathrina-Amalia Calon Ratu Belanda Dilarang Menikahi Pangeran Belgia, Ini Alasannya

Putri Catharina-Amalia dan Pangeran Gabriel merupakan pasangan yang tengah menjadi sorotan karena hubungan spesial yang dijalin keduanya. Walau hubungan mereka terlihat harmonis tapi hubungan keduanya tak mungkin bisa terwujud karena terganjal aturan kerajaan di masa lalu.

Catharina-Amalia adalah putri mahkota, anak sulung Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima. Sementara itu Gabriel merupakan seorang pangeran dari Kerajaan Belgia. Ia adalah anak kedua dari Raja Philippe dan Ratu Mathilde.

Menurut media Jerman Gala, pasangan tersebut saling mengenal sejak dahulu dan saling mengunjungi ditemani orangtuanya masing-masing.

Namun, ternyata dua sejoli ini tidak akan bersatu. Pasalnya, ada hukum yang  berlaku sejak November 1830 menyatakan bahwa anggota Kerajaan Belgia dan Belanda tidak diizinkan menikahi satu sama lain.

Mantan Presiden Parlemen Belgia, Herman De Croo, menjelaskan pada media lokal bahwa pemerintah tidak akan membiarkan adanya pernikahan antara anggota kerajaan Belgia dan Belanda.

"Kami tidak bisa meloloskan begitu saja. Ini dapat jadi preseden, jika Anda meninjau topik ini (pernikahan), mengapa tidak yang lain?" ujar De Croo.

Jika Pangeran Gabriel dan Catharina tetap ingin menikah, tentu harus dilakukan perubahan pada hukum berkencan ini.

Namun, tampaknya tidak ada harapan untuk meluluhkan hukum ini, karena perubahan hukum semacam itu telah gagal diajukan beberapa kali dalam 30 tahun terakhir.

Dikutip dari media Belanda RTL.be, apabila keduanya tetap menjalani hubungan maka itu akan menjadi sebuah permasalahan. Semua anggota keluarga kerajaan Belanda dan Belgia harus tunduk pada undang-undang yang sudah ada sejak 1830.

Undang-undang ini bermula pada 1830, tak lama setelah deklarasi kemerdekaan Belgia di tahun yang sama. Kala itu, Kongres Nasional Belgia mengadopsi sejumlah dekrit yang berusaha untuk memberlakukan pembatasan pada masa pemerintahan William I.

Dekrit ini berfokus pada pada musuh Belgia kala itu, Belanda. Dekrit tertanggal 24 November 1830 menetapkan bahwa "Anggota dari suku Orange-Nassau (Belanda) tidak diperbolehkan menjalankan kekuasaan atau otoritas di Belgia".

Dengan kata lain: anggota keluarga kerajaan Belanda tidak diperbolehkan menjalankan posisi kekuasaan apa pun di Belgia. Mulai dari jabatan pemerintahan, politik, atau monarki.(*)

Artikel Terkait